Sementara itu, penggagas Andalus Academy, H Dede Muharam Lc mengaku, sebagai pebisnis, ia mencoba membuka berbagai peluang yang bisa ditangkap oleh banyak orang.
Harapannya, peluang-peluang tersebut direspons oleh para generasi muda. Sehingga melalui Andalus Academy tersebut, ia ingin menularkan jiwa bisnisnya kepada para pemuda.
Forum non formal maupun berbagai pelatihan yang dilakukan di Andalus Academy ini, lanjut Kang Dede, sapaan akrabnya, bukan rencana jangka pendek yang ia bayangkan. Melainkan ini menjadi misi besar untuk melahirkan pebisnis-pebisnis muda di Cirebon.
Baca Juga:Tak Terima Ditetapkan Tersangka Kepolisian, Notaris HS Layangkan PraperadilanAkhir Masa Jabatan Azis-Eti, DPRD Kota Cirebon Beri 73 PR LKPJ 2022 yang Harus Dikerjakan
“Andalus Academy sudah lama, embrionya sudah sejak 5 tahun lalu. Kita punya mimpi ke depan punya lembaga research and development. Jadi pelatihan-pelatihan saat itu sudah mulai, dan saat ini kita kembangkan dengan mengeksplore digital entrepreneurship,” ungkapnya.
Digital entrepreneur, kata Kang Dede, merupakan tren yang saat ini mengemuka. Dan SDM yang ada mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi digital, termasuk di bidang wirausaha.
“Saat ini masanya digital. Maka kita menangkap itu, untuk mendekati dunia para pemuda. Kita ada forum resmi, ada juga forum non formal. Goalsnya, mereka menjadi marketing dari produk mereka sendiri,” kata Presiden Indonesian-Egypt Bussinnes Council (IEBC) tersebut. (*)