3. Kopi Dapat Meningkatkan Memori
Menurut laporan tahun 2011 dalam jurnal “Archives of Internal Medicine”, penelitian menunjukkan bahwa wanita yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki kemungkinan 15 persen lebih rendah untuk mengalami depresi. Selain itu, mereka yang minum empat cangkir kopi memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena depresi.
4. Kopi Dapat Meningkatkan Memori
Kafein, zat yang ditemukan dalam kopi, telah diketahui memiliki efek stimulan pada sistem saraf pusat, termasuk otak.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah yang moderat dapat memiliki efek positif pada memori dan fungsi kognitif.
Baca Juga:Anti Gagal! Cara Menyeduh Kopi yang Enak4 Cara Unik Menyeduk Racikan Kopi Tradisional Di Indonesia
Kafein dapat meningkatkan kejelasan mental, perhatian, dan fokus, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan daya ingat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein sebelum tugas memori dapat meningkatkan performa dalam tugas-tugas memori jangka pendek.
5. Kopi Mengurangi Resiko Diabetes
Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi dan penurunan risiko terkena diabetes tipe 2.
Beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kopi secara teratur memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi atau minum dalam jumlah yang lebih sedikit.
Kandungan kafein dan senyawa-senyawa antioksidan dalam kopi telah dikaitkan dengan efek perlindungan terhadap diabetes tipe 2.
Kafein dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa, yang berkontribusi pada pengaturan gula darah yang lebih baik.
Selain itu, senyawa antioksidan dalam kopi, seperti asam klorogenat, diketahui memiliki efek antiinflamasi dan antidiabetik.
Baca Juga:Bisa Membuat Kopi Ala Cafe, Berikut 6 Teknik Manual Brew4 Tips Menyeduh Kopi Enak Dengan Teknik Pour Over
Namun, efek kopi pada diabetes dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti dosis kafein, metode pengolahan kopi, penambahan gula atau krimer, serta faktor-faktor individu seperti genetika dan gaya hidup secara keseluruhan.
Meskipun ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan penurunan risiko diabetes, bukan berarti kopi menjadi pengganti pengelolaan gaya hidup yang sehat.
Penting untuk menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan mengelola stres untuk mencegah diabetes tipe 2.
Meskipun manfaat kopi bagi kesehatan, penting untuk mengingat bahwa setiap orang memiliki toleransi dan sensitivitas yang berbeda terhadap kafein.