Konsumsi beras yang mengandung arsenik dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti kanker, kerusakan saraf, dan masalah kesehatan lainnya.
Untuk mengurangi risiko, disarankan untuk memilih beras dengan kadar arsenik yang rendah dan cara memasak yang tepat, seperti mencuci beras sebelum memasak dan menggunakan metode memasak yang efisien dalam menghilangkan arsenik.
- Kandungan Faktor Antinutrisi
Selain arsenik hal yang harus diperhatikan juga adalah kandungan factor anti nutrisi.
Baca Juga:Air Cucian Beras: Rahasia Kecantikan yang TersembunyiSejarah Beras: Jejak Penghidupan Manusia Sejak Masa Lampau Hingga Masa Kini
Beras mengandung faktor antinutrisi seperti asam fitat dan protein gluten. Asam fitat yang dapat menghambat penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan kalsium oleh tubuh.
Selain itu, protein gluten juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada individu yang memiliki sensitivitas gluten atau penyakit celiac.
Penting untuk diketahui bahwa faktor antinutrisi ini dapat dikurangi melalui pengolahan dan persiapan beras yang tepat.
Meskipun beras merupakan makanan pokok yang penting, penting juga untuk menyadari bahwa konsumsi beras berlebih atau tidak tepat dapat memiliki efek samping yang potensial.
Efek samping yang mungkin termasuk alergi, risiko diabetes, keberadaan arsenik dalam beras, dan kandungan faktor antinutrisi.
Penting untuk mengonsumsi beras dengan bijak, memilih variasi yang lebih sehat, dan memahami cara memasak dan mempersiapkannya untuk mengurangi efek samping yang mungkin terkait.
Jika kamu memiliki kekhawatiran khusus tentang konsumsi beras, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk saran lebih lanjut. (*)