Pada umumnya masyarakat Baduy mengenakan pakaian yang seragam. Namun tetap saja memiliki perbedaan yaitu suku Baduy Luar cenderung mengenakan pakaian berwarna Hitam dan biru, sedangkan putih dan hitam adalah warna yang dikenakan oleh Baduy Dalam.
Pakaian tradisional suku Baduy dibuat dari bahan-bahan yang ditemukan di alam. Karena suku Baduy sudah lama tinggal di dataran tinggi yang kaya akan sumber daya alam.
Suku Baduy akan memulai menanam benih biji kapas hingga menuju proses panen. Selanjutnya, mereka akan memproses kapas tersebut hingga berubah menjadi benang.
Baca Juga:Keunikan Rumah Adat Suku Baduy yang Autentik, Tanpa Paku Tapi Bertahan Ratusan Tahun Kok Bisa?Wanita Baduy Kobisa Cantik-Cantik, Ternyata Ini Rahasia Mereka
Benang kapas tersebut kemudian ditenun menjadi bahan tekstil oleh para wanita Baduy. Nantinya, kain ini akan dijadikan pakaian adat yang akan digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.
Jamang Sangsang adalah nama pakaian yang dikenakan oleh Pria Baduy. Baju ini memiliki bentuk lubang yang cukup panjang dari leher hingga dada, sehingga cara memakainya pun hanya dengan di sangsang kan pada tubuh atau dilekatkan saja.
Baju sangsang untuk Baduy dalam memiliki warna putih yang diartikan bahwa kehidupan mereka suci dan sangat bersih dari pengaruh budaya luar.
Sedangkan masyarakat suku Baduy luar mereka menggunakan pakaian berwarna hitam dan biru, serta di bagian baju tersebut sudah menggunakan kancing dan juga kantong yang sudah terpengaruh dari budaya luar.
Satu-satunya pakaian adat yang dikenakan oleh wanita suku Baduy adalah sarung, yaitu sehelai kain berwarna hitam-biru. Mereka mengenakan kain ini dari tumit hingga atas dada.
Untuk penggunaannya juga memiliki perbedaan yang sangat terlihat, jika wanita yang sudah menikah, maka mereka akan memakai kain ini namun akan sedikit terbuka pada bagian dadanya. Sedangkan untuk gadis Baduy maka mereka akan memakai kainnya lebih tertutup pada bagian dadanya.
Itulah dia beberapa ciri khas adat yang dimiliki suku Baduy, suku Baduy ternyata tidak hanya terkenal karena gadisnya yang memiliki paras rupawan, namun juga dengan kekayaan alam, hingga kekayaan adat dan tradisi yang mereka miliki. (*)