Sejak berdirinya pada tanggal 29 Oktober 1956, Lokananta memiliki dua tugas utama, yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam, serta kemudian cassette audio.
Lokananta menjadi tempat rekaman bagi banyak musisi terkenal di Indonesia. Salah satu contohnya adalah Maliq & D’essentials, yang pernah melakukan rekaman di studio ini.
Kualitas rekaman di Lokananta dikatakan hampir setara dengan studio Abbey Road di Inggris, yang terkenal sebagai lokasi rekaman bagi band legendaris The Beatles.
Baca Juga:Dilengkapi Fitur Keamanan! iPhone 12 Mini, Ponsel Ramah AnakHanya 1 Jutaan! Tablet Samsung Galaxy Tab A7 Lite Miliki Fitur Menarik
Meskipun saat ini penggunaan Lokananta untuk rekaman sudah jarang, pengunjung masih dapat berkunjung ke sana dan melihat langsung studionya.
Selain itu, banyak piringan hitam yang masih terawat dengan baik juga dapat dilihat di sana. Hal ini menjadi saksi sejarah perkembangan industri musik di Indonesia dan menjadi daya tarik bagi pecinta musik dan penggemar nostalgia.
Lokananta merupakan tempat yang bersejarah bagi industri musik Indonesia, dan kehadirannya di Kota Solo telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan dunia musik di negara ini.
Pengunjung dapat merasakan atmosfer dan melihat langsung tempat di mana rekaman-rekaman bersejarah telah dihasilkan, serta menghargai warisan musik Indonesia yang berharga di studio rekaman ini.
6. Kereta Api Uap
Di masa lalu, sebelum penggunaan listrik, kereta menggunakan tenaga uap dan batu bara sebagai sumber energi.
Namun, seiring berjalannya waktu, kereta-kereta semacam itu menjadi langka dan menghilang seiring perkembangan zaman.
Namun, Kota Solo memiliki pengecualian yang unik, karena di sana masih ada kereta uap yang berfungsi dan tetap beroperasi hingga saat ini.
Baca Juga:Akan Rilis Lebih Cepat! Berikut Bocoran Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy S23 FE 2023Pertimbangkan Hal Ini! Berikut Kelebihan dan Kekurangan Ponsel Realme C53 NFC Terbaru
Kereta ini dikenal sebagai Sepur Kluthuk Jaladara. Lokomotif ini dibuat di Jerman pada tahun 1896 dan masih aktif digunakan sebagai kereta uap wisata.
Yang membuatnya semakin istimewa adalah jalur keretanya yang melintasi tengah kota Solo.
Di antara gedung-gedung modern yang menjulang, masih ada peninggalan otentik dalam bentuk kereta uap ini.
Sepur Kluthuk Jaladara telah menjadi daya tarik bagi wisatawan dan penduduk setempat di Kota Solo.
Kereta ini tidak hanya menyajikan pengalaman unik dalam perjalanan dengan kereta uap yang indah, tetapi juga memberikan nuansa nostalgia yang mengingatkan kita pada masa lalu yang bersejarah.