Perjalanan Syarifah muda’im dan Sunan Gunung Jati ke tanah Jawa tidak langsung begitu saja melainkan beberapa kali sehingga di beberapa tempat dengan waktu yang tidak menentu di tempat yang mereka singgahi antara lain adalah kota Mekah Gujarat dan Pasai.
Sunan gunungjati mewarisi kecendrungan spiritual dari kakeknya Samalona Akbar atau Jamaluddin al-akbar al-husaini sehingga beliau sangat rajin dan tekun belajar ke berbagai daerah dan negara
Di tempat mana saja yang dikunjunginya untuk belajar masih diperselisihkan namun yang jelas Mekkah dan Madinah adalah dua kota yang wajib dikunjungi sebagai bagian dari ibadah Haji untuk mati Islam.
Baca Juga:Budidaya Ikan Nila Lebih Mudah dan Lebih MenguntungkanPakan yang Bagus untuk Jangkrik Umur 1 Sampai 15 Hari, Simak Tips Berikut
Menurut kitab purwaka tjaruban Nagari di Mekkah Syarif Hidayatullah berguru kepada Syekh tajwid binal kopi selama 2 tahun dan belajar kepada Syeikh atau lahir syadali yang bermazhab Syafi’i selama dua tahun.
Selain muka lu juga belajar di Baghdad untuk belajar ilmu tasawuf Setelah dari Baghdad Sunan gunungjati melanjutkan perjalanan belajarnya hingga sampai di Gujarat beberapa saat di Gujarat kemudian Sunan gunungjati singgah di Pasai dan berguru di pondok saudaranya yaitu sair issak.
Dikisahkan dalam mempelajari agama Islam yakni mencari hakikat agama Islam Sunan gunungjati berusaha keras untuk bertemu dengan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam Hai sebelum berguru langsung kepada nabi Muhammad beliau bertemu dengan Nabi Sulaiman dan Nabi Khidir.
Nabi Sulaiman adalah raja yang agung yang kuasanya meliputi jin dan manusia sedangkan Nabi Khidir adalah nabi yang memiliki ilmu hakikat walaupun kisah tersebut belum dapat dibuktikan secara ilmiah akan tetapi kisah tersebut menjelaskan tentang hakikat proses belajar Sunan gunungjati kepada Nabi Muhammad Nabi Sulaiman dan Nabi Khidir.
Sunan gunungjati berguru Hanya berupa sifat-sifat kepemimpinan dan ketauhidan hal ini mengisyaratkan sebuah makna bahwa untuk mengetahui Islam dengan sempurna Sunan Gunung Jati sangat ingin memahami siapa sebenarnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sehingga diibaratkan dengan ingin menemui beliau Hai kemudian sebelum memahami Nabi Muhammad Sunan gunungjati berusaha mempelajari nabi-nabi yang lain dengan mengibaratkan bertemu dengan Nabi Sulaiman dan Nabi Khidir.