Setiap catatan berukuran sekitar lembar A4 dan terdiri dari gambar-gambar pastoral yang dicetak dari lempengan tembaga.
Catatan-catatan tersebut dilengkapi dengan denominasi dalam tulisan tangan dan cap tinta merah untuk menunjukkan keasliannya, mirip dengan uang kertas saat ini.
Penggunaan uang kertas di China terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Pada tahun 1455, setelah lebih dari 500 tahun penggunaan uang kertas, China menghadapi krisis keuangan yang parah, yang mengakibatkan jatuhnya nilai mata uang kertas. Akibatnya, uang kertas di China dihapuskan.
Baca Juga:Mengenal Uang Kuno Bernilai Tinggi, Berikut Nominal Fantastisnya!Berikut Uang Kuno Indonesia yang Dicari Para Kolektor Dunia!
Kemudian, pada abad ke-17, penggunaan uang kertas baru mulai muncul di Eropa. Meskipun uang kertas Huizi yang masih bertahan hingga saat ini tidak ditemukan oleh para arkeolog, mereka berhasil menemukan satu contoh pelat cetak yang digunakan untuk memproduksi uang kertas tersebut pada tahun 1023.