RAKCER.ID– Tteobokki mungkin sudah tidak asing lagi bagi penikmat makanan Korea, K-pop, atau drama Korea.
Makanan jalanan klasik Korea ini sering muncul dalam adegan drama Korea.
Tteokbokki adalah hidangan lain yang wajib dicoba saat mengunjungi Korea.
Tteok, atau kue beras, dan odeng, atau kue ikan, berpadu dengan saus gochujang yang manis, pedas, dan gurih.
Baca Juga:Dijamin Halal, Ini 7 Makanan Korea Halal yang Wajib Kamu Coba Saat ke Korea SelatanIni 5 Fakta Menarik Jajangmyeon, Mirip Mie Ayam dengan Saus Hitam Pekat
Tteokbokki juga dilengkapi dengan telur matang, daun bawang cincang, dan keju yang memberikan tekstur dan rasa yang menggugah selera.
Apa itu Tteobokki
Tteok adalah bahasa Korea untuk kue beras, dan bokki adalah bahasa Korea untuk masakan tumis.
Tteokbokki, kemudian, adalah kue beras yang ditumis.
Jika anda bertanya kepada orang Korea apa makanan favorit masa kecil mereka, mereka akan memberi tahu anda yang mana kebanyakan dari mereka pasti akan menyebut tteokbokki.
Ini karena tteokbokki mudah ditemukan di jalan raya Korea. Tteokbokki memiliki rasa manis dan gurih dengan sedikit rasa pedas.
Tteokbokki memiliki tekstur yang sangat kenyal. Awalnya, tteokbokki merupakan jajanan pinggir jalan yang dimakan dengan cara ditusuk.
Tteokbokki, di sisi lain, disajikan sebagai hidangan canggih di dalam panci dengan komponen lain seperti sayuran, mie, dan sosis sepanjang waktu.
Satu pot tteokbokki sudah cukup untuk makan santai bersama keluarga.
Bukan hanya cara penyajiannya saja yang mulai berubah, tteokbokki yang semula terbuat dari beras.
Baca Juga:Mengenal Bibimbap, Nasi Campur Korea Selatan yang Mirip Nasi Pecel Indonesia 20235 Makanan Viral Korea yang Populer di Indonesia, Nomor 4 Paling Banyak diCari
Saat ini sudah banyak toko tteokbokki yang membuatnya dari berbagai bahan seperti ubi jalar atau tepung lainnya yang lebih ringan agar lebih menyerap kuahnya.
Sejarah Tteobokki Kue Beras Pedas Khas Korea Selatan
Tteokbokki awalnya muncul dalam sebuah buku berjudul “Siui Jongseo” sekitar akhir Dinasti Joseon.
Namun, berdasarkan fakta bahwa tteok (bahan utama, juga dikenal sebagai lontong) diproduksi bahkan sebelum periode Tiga Kerajaan, menimbulkan asumsi bahwa keberadaannya jauh lebih lama dari itu.
Tteokbokki juga dapat ditemukan dalam rekam medis berupa buku berjudul “Shingnyo Chanyo” yang ditulis oleh Jeon Sunui, seorang tabib pada masa Dinasti Joseon (1460).
Tujuan dari buku ini adalah untuk menyembuhkan orang melalui makanan, dan tteokbokki adalah bagian dari itu.