Ia berdakwah dengan mengumpulkan orang-orang di halaman masjid untuk melihat banteng yang dihias.
Orang-orang yang menganut agama Hindu pada saat itu terkejut melihat sapi diperlakukan berbeda. Sunan Kudus kemudian menyampaikan sambutannya usai acara silaturahmi tersebut.
3. Menggunakan strategi dakwah sufi sunni
Materi Wali Songo seringkali berkaitan dengan keimanan, syariah, dan muamalah. Disebutkan pula bahwa Wali Songo menggunakan cara-cara yang diciptakan para tokoh sufi Sunni untuk menyebarkan keyakinan Islam, khususnya dengan memberikan keteladanan. Strategi ini sesuai dengan firman Allah dalam QS An-Nahl ayat 125:
Baca Juga:Inilah Salah Satu Karya Wali Songo Dalam Berdakwah : Lagu Lir Ilir Karya Sunan KalijagaRekomendasi Pondok Pesantren Wali Songo Sragen Jawa Tengah Terbaik !!
Secara teologis, teologi Asy’ariyah menyebar, dan mazhab sufi memunculkan Al-Ghazali. Catatan pengajaran agama yang dikumpulkan oleh orang-orang kudus yang terlihat dalam naskah Drewes adalah salah satu contohnya.
Siswa Wali Songo menulis isinya, yang diterbitkan dalam bahasa Jawa yang dikenal dengan primbon. Teks ini kemungkinan besar disusun pada masa Wali Songo masih hidup.
4. Penyebaran wilayah dakwah
Para wali memperkenalkan Islam ke beberapa tempat di pulau Jawa, Indonesia. Sunan Ampel, misalnya, mendirikan pesantren di Ampel Denta atau sekitarnya.
Sunan Giri juga mendirikan pesantren di Giri. Sunan Bonang yang memusatkan pendidikan dan dakwahnya di Tuban, dan sebagainya.
Dakwah lisan beliau berhasil karena menjamurnya wali songo di banyak tempat. Para wali juga melakukan perjalanan ke lokasi lain untuk menyebarkan keyakinan Islam. Sunan Muria, misalnya, rutin mengunjungi desa-desa di pedesaan.
Itulah strategi dakwah wali songo di tanah jawa. Semoga strategi ini dapat menjadi inspirasi bagi anda yang sedang berjuang untuk menyiarkan agama islam.(*)
Simak berita dan artikel menarik lainnya di Google News.