Tragedi Paiton 2003 yang Merubah Peraturan Regulasi Fasilitas Bus

Tragedi Paiton 2003 yang Merubah Peraturan Regulasi Fasilitas Bus
Tragedi paiton adalah kecelakaan bus yang menewaskan 54 pelajar SM Foto : Facebook RAKCER.ID
0 Komentar

Jenazah tragedi paiton ini lalu dibawa menuju kamar jenazah RSUD Situbondo namun karena banyaknya jenazah membuat kamar Jenazah pun tidak muat sampai – sampai jenazah tersebut diletakan pada lorong rumah sakit tersebut.

Ketika Korban Tragedi Paiton Di Identifikasi Dan Dibawa Kembali Menuju Yogyakarta

Jenazah para korban dari tragedi paiton ini selanjutnya diidentifikasi mengingat para korban ini sudah tidak berbentuk dan untuk mecegah pembusukan setiap jenazah ini diberi balok es batu agar tubuh tidak rusak.

Baca Juga:5 Makanan Dengan Nama Nyeleneh Asli Indonesia yang terkesan vulgar5 Burung Bangau yang Ada di Indonesia Bahkan ada yang Populasnya Kritis dan Hampir punah

Sesudah di intefikasi para korban lalu menjalani pemulasaranan jenazah dan dimasukan dalam peti mati dan dimasukan mobil ambulace kembali untuk menuju Yogyakarta iring – iran mobil ambulace ini menghiasi sepanjang perjalanan dari Situbondo ke Yogyakarta.

Sesampai di Yogyakarta yaitu di SMK Yapemda sleman jenazah langsung diterima oleh pihak keluarga untuk dimakam kan.

Dan sampai tanggal 14 Oktober 2003 jenazah pelajar korban tragedi paiton ini sebagian masih ada di RSUD Situbondo karena kondisi jenazah yang sudah sangat rusak dan menyatu dengan jenazah lainnya sehingga orang tua pelajar meng ikhlaskan apabila jenazah tertukar

Ada kejadian yang sangat membuat kita terheran dan kaget yaitu malam setelah kejadian tersebut bus 1 dan 3 sampai di Yogyakarta para penumpang pun kaget karena sudah banyak wartawan yang berkumpul di halaman SMK tersebut.

Dan para penumpang bus 1 dan 3 pun merasa kebingungan karena mereka belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan setelah meraka tahu bahwa bus 2 mengalami kecelakaan mereka semua langsung syok karena tidak percaya apa yang terjadi pada bus 2 ini.

Pasca kejadian dan perubahan regulasi fasilitas

Pasca kejadian tersebut para warga sekita PLTU Paiton langsung menggelar doa bersama demi mendoakan korban kecelakaan agar mereka semua tenang dan diterima disis tuhan.

Menurut warga sekitar setelah kejadian tersebut bau dagi terbakar kerap tercium selama 40 hari 40 malah setelah kejadian itu dan tempat tersebut menjadi angker dan pedagang yang awalnya berjualan ditempat tersebut kemudian memilih pindah.

Baca Juga:Mantul 5 Buah Buahan Eksotis yang Ada di Dunia, Bahkan Ada yang Biasa kita konsumsi namun Termasuk eksotis5 Makanan mewah yang dahulu sangat murah Bahkan sudah ada yang menyebar keseluruh dunia

Pasca kejadian Tragedi paiton ini juga membuat pemerintah pada akhirnya membuat peraturan perubahan regulasi fasilitas bus yaitu setiap armada bus harus memiliki alat pemadam ringan, armada bus harus menyediakan alat pemecah kaca dan harus ada pintu darurat .

0 Komentar