Penyebaran agama Islam itu dimulai ketika Syarif Hidayatullah berusia 27 tahun yaitu dengan menjadi mubaligh Cirebon.
Di tahun 1479 Syarif Hidayatullah menikah dengan Nyi Ratu Pakungwati, putri dari pangeran Cakrabuana. Pengganti pangeran Cakrabuana sebagai penguasa Cirebon di berikan pada Syarif Hidayatullah.
Kerajaan Cirebon adalah sebuah Kesultanan Islam ternama di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 masehi, dan merupakan pelabuhan penting di jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau.
Baca Juga:Woww! Inilah 9 Tips Belajar Efektif Juga Menyenangkan, Yuk Intip Supaya Kamu Jadi Orang Hebat
Banten dan Cirebon adalah kawasan di Jawa Barat yang pertama kali Islam diperkenalkan. Penduduknya sebagian besarnya adalah pedagang berdarah campuran.
Menurut sumber naskah Jawa, Cirebon diislamkan oleh salah seorang Walisanga yang bernama Sunan Gunung Jati.
Arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Sang Cipta Rasa berbentuk persegi untuk memudahkan saat sholat berjamaah, luas bangunan 400 meter persegi.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa terdapat sembilan buah pintu yang melambangkan Sembilan Wali yang ikut dalam pembangunan masjid ini.
Bentuk atap pada masjid Agung Sang Cipta Rasa berupa limasan tumpang tiga yang melambangkan: Iman, Ihsan, dan Islam dan tidak memiliki memolo sebagai kemuncak atap.
Masjid ini menggunakan 12 sakaguru terbuat dari kayu jati dengan diameter 60 cm dengan ketinggian 14 meter Sakaguru ini berdiri di atas umpak batu, kemudian dihubungkan dengan balok-balok kayu bersusun hingga lima atau enam.
Bentuk gerbang pada Masjid Sang Cipta Rasa mengadopsi pada bentuk Gerbang Paduraksa yang biasa digunakan pada bangunan candi dengan berbagai modifikasi, termasuk ornamen yang ditempelkan menjadi penghias gerbang dan pintu besarnya.
Baca Juga:Syair Lagu Sholawat Wali Songo Bahasa JawaRilis Teaser Pertama, Film Siksa Neraka Sukses Bikin Netizen Merinding dan Ingin Segera Tobat
rnamen pada gerbang dan dinding pagar adalah Candi Laras dan belah ketupat. Terdapat pula tulisan kaligrafi di atasnya yang bertuliskan “Muhammad”, serta bagian atasnya bertuliskan “Khuduu ziinatakum ‘inda kuli masjid” yang artinya perintah untuk memasuki masjid dengan pakaian yang terbaik.
Dinding pada bangunan Masjid Sang Cipta Rasa pada area pembatas ruang sholat utama dengan serambi memiliki ketebalan 70 cm dari material bata merah yang disusun sedemikian rupa tanpa semen. Dinding tersebut memiliki ketinggian 2 meter.(*)
Simak artikel dan berita menarik lainnya di Google News.