Wayang digunakan sebagai alat untuk menyebarkan Islam karena masyarakat Indonesia senang melihat pertunjukan wayang pada saat itu.
Sunan Kalijaga diduga sengaja melakukan hal tersebut guna menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa yang saat itu masih menganut agama Hindu dan Budha.
Pendekatan ini terbukti efektif menarik minat masyarakat Jawa yang masih paham animisme dan dinamisme untuk belajar tentang Islam.
Baca Juga:Syair Lagu Sholawat Wali Songo Bahasa JawaInilah 3 Daerah Penyebaran Dakwah Wali Songo di Jawa Tengah
Sunan Kalijaga, bernama asli Raden Syahid, terkenal dalam pementasan wayang dengan cerita carangannya (improvisasi dari standar).
Beberapa yang paling terkenal adalah lakon Dewa Ruci yang diangkat dari kisah hidup Nabi Khidir. Sunan Kalijaga menggunakan lakon wayang berikut ini sebagai topik dakwahnya:
- Jimat Kalimasada tidak lebih dari sekedar simbol keagamaan.
- Kelima Pandawa dianggap sebagai rukun Islam.
- Adat kenduri juga menjadi sarana penyebaran pesan tersebut.
- Doa dan bacaan kitab suci Al-Quran telah menggantikan puji-pujian dalam persembahan ritual Hindu dan Budha.
Kembali ke jalan tengah Sunan Kudus dalam memediasi kontroversi penggunaan media wayang untuk berdakwah, hal ini dimaknai dengan menyarankan agar hukum-hukum fiqh dapat diubah atau disesuaikan untuk kemaslahatan bersama. Dalam situasi ini, agama dirancang sejak awal untuk menanamkan kebaikan.
Itulah tokoh wali songo yang menggunakan wayang saat berdakwah. Mertode ini digunakan untuk menarik minat masyarakat.(*)
Simak berita dan artikel menarik lainnya di Google News.