CIREBON, RAKCER.ID – Inilah tokoh tokoh penyebar agama islam di Indonesia selain wali songo, simak ulasan lengkapnya dibawah ini!
Sebelum masuknya Islam di Pulau Jawa, agama Hindu-Budha berkuasa. Namun keberadaan ajaran Hindu-Buddha lambat laun mulai memudar. Akhirnya, banyak orang mulai masuk Islam.
Perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tidak lepas dari peran penting Wali Songo yang dalam bahasa Indonesia berarti “sembilan wali”. Mereka membantu perluasan Islam dengan berbagai cara.
Baca Juga:Riview Novel Santri Pilihan Bunda : Kisah Cinta Aliza yang Dijodohkan dengan Seorang Santri yang Bernama KinaanWajib Baca!! Rekomendasi Buku Novel Islami Paling Romantis
Namun banyak masyarakat di Pulau Jawa yang sudah mengetahui dengan empat ulama yang membantu menyebarkan Islam sebelum lahirnya Wali Songo.
Berikut Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesia Selain Wali Songo
1. Sultan Ahmad (1326 – 1348 M)
Bergelar Sultan Malik al-Tahir II, ia merupakan Sultan ketiga Samudera Pasai. Pada masa pemerintahannya, Kesultanan Samudra Pasai dikunjungi oleh musafir Maroko Ibnu Battuta.
Sultan Ahmad menurut catatan Ibnu Batutah sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan dan kemajuan agama Islam. Ia bekerja tanpa kenal lelah menyebarkan ajaran Islam ke seluruh Samudra Pasai.
2. Sultan Malik Al-Saleh (1267 – 1297 M)
Samudra Pasai (berdiri pada tahun 1267 M) dibangun dan diperintah oleh Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh. Meurah Silu masuk Islam setelah bertemu Syekh Ismail dari Mekah.
Meurah Silu menjadi Sultan Malik al-Saleh setelah masuk Islam dan memerintah selama 29 tahun. Kerajaan Peurlak dan Kerajaan Pase bergabung membentuk Kesultanan Samudra Pasai.
Sultan Malik al-Saleh merupakan sosok yang turut menyebarkan agama Islam ke seluruh nusantara dan Asia Tenggara.
Hal ini disebabkan pengaruh kuat Samudra Pasai yang dipimpin oleh Sultan Malik al-Saleh. Marco Polo mengunjunginya pada masa pemerintahannya.
Baca Juga:Wajib Nonton!! Rekomendasi Film Netflix dengan Rating Paling TinggiInilah Strategi Dakwah Wali Songo dalam Menanamkan Ajaran Islam di Pedalaman
Sultan Malik al-Saleh, menurut buku catatan Marco Polo, adalah seorang penguasa yang kaya dan berkuasa.
Beliau wafat pada tahun 1297 M, dan Sultan Muhammad Malik al-Zahir (1297-1326 M) mengambil alih kekuasaan sebagai penguasa Samudra Pasai.
Sultan Malik al-Saleh dimakamkan di Dusun Beuringin, Kecamatan Samudra, sekitar 17 kilometer sebelah timur Lhokseumawe.
Tulisan “inilah makam almarhum yang diampuni, yang kuat dalam beribadah, sang penakluk yang bergelar Sultan Malik al-Saleh” terukir tulisan Arab di batu nisan Sultan Malik al-Saleh.