7. Kisah Wali Songo Sunan Muria (Raden Umar Said)
unan Muria merupakan seorang Wali Songo yang sangat berjasa bagi penyebaran agama Islam di nusantara, terutama di daerah pedesaan.
Ia gemar bergaul dengan masyarakat kalangan bawah. Hal itu membuat masyarakat mudah menerima ajaran yang disampaikannya.
Membaurnya Sunan Muria dengan masyarakat dikenal dengan istilah “topo ngeli”. Artinya, menghanyutkan diri dalam masyarakat. Sunan Muria berdakwah dengan metode tersebut hingga ke Gunung Muria.
Baca Juga:Ternyata Ini Alasan Kenapa Wali Songo Tidak Mengislamkan Bali10 Kata Kata Mutiara Islami Tentang Kematian, Pengingat Akan Akhirat
Sunan Muria sendiri berasal dari nama Gunung Muria dimana tempat beliau berdakwah, mendirikan masjid dan pesantren, serta tempat beliau dimakamkan kelak.
Pelajari kisah hidup beliau secara lengkap melalui buku Sunan Muria: Pendakwah Dari Gunung Muria.
Selain itu, ia juga berdakwah lewat kesenian seperti gamelan, wayang, dan tembang jawa. Ajaran Sunan Muria meliputi penghayatan kebenaran dan ketaatan pada Allah SWT, wirid, kesederhanaan, kedermawanan, dan ajaran dakwah secara bijak dalam menghadapi budaya masyarakat yang dianut.
Karena dakwahnya, ada beberapa hasil kesenian peninggalan Sunan Muria yang masih bisa dipelajari hingga saat ini.
Di antaranya tembang Kinanthi dan Sinom. Tembang Kinanthi terkenal karena menceritakan tentang bimbingan dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.
8. Kisah Wali Songo Sunan Kudus (Jafar Shadiq)
Sunan Kudus (Jafar Sadiq) diberi gelar oleh para wali dengan nama Wali Al-ilmi yang memiliki arti orang yang berilmu luas.
Sunan Kudus memiliki keahlian khusus dalam bidang agama. Ia juga dipercaya untuk memegang pemerintahan di daerah Kudus.
Baca Juga:Ide Kostum Walisongo dan Adat Jawa Untuk Acara Adat dan Perayaan Besar IslamSelain Untuk Hiasan, Ternyata Daun Walisongo Miliki 5 Manfaat untuk Kesehatan
Sunan Kudus merupakan salah satu Wali Songo penyebar agama Islam di Jawa, khususnya wilayah Jawa Tengah.
Hal ini dikarenakan beliau merupakan panglima serta pemimpin peperangan menggantikan ayahnya yang dapat Grameds temukan pada kisah hidupnya dalam buku Sunan Kudus: Sang Panglima Perang.
Sunan Kudus merupakan putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngudung di Jipang Panolan, dekat Blora.
Selain belajar agama kepada ayahnya, Sunan Kudus juga belajar kepada beberapa ulama terkenal, seperti Kiai Telingsing, Ki Ageng Ngerang dan Sunan Ampel.