Suara tersebut kemudian dikirim dari telinga ke otak, di mana suara tersebut ditafsirkan. Hal ini memungkinkan lumba-lumba untuk melihat melalui suara.
Dengan mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi, mamalia laut satu ini dapat menentukan bentuk, kecepatan, ukuran, jarak, dan arah pergerakan benda-benda di sekitarnya.
Ini semua berguna ketika menavigasi perairan yang dalam dan keruh. Ekolokasi adalah salah satu pertahanan terbaik yang dimiliki lumba-lumba di laut lepas.
Baca Juga:10 Destinasi Tempat Wisata Pantai yang Menakjubkan di Gunung Kidul Yogyakarta10 Makanan Unik Sekaligus Aneh yang Ada di Dunia, Ada yang Berani Mencobanya?
5. Senang Membunuh Sesama Lumba – lumba
Selama ini, mungkin ada banyak prasangka dalam menghargai hewan yang satu ini. Faktanya, mamalia laut satu ini tidak selucu yang dibayangkan.
Ini karena hewan yang sangat berbahaya dan sebenarnya memiliki beberapa kebiasaan yang menakutkan. Salah satunya adalah kegemarannya membunuh sesama lumba-lumba, terutama bayi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa seleksi seksual adalah alasan yang mungkin mengapa lumba-lumba suka membunuh bayi, seperti yang dilaporkan oleh Whale Scientist.
Kematian bayi memungkinkan sang induk untuk menyelesaikan masa menyusuinya dan siap untuk kawin kembali.
6. Ingatan yang Sangat Tajam
Seorang peneliti menemukan bahwa mamalia laut satu ini memiliki ingatan terpanjang dibandingkan spesies lainnya kecuali manusia.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa lumba-lumba dapat mengenali suara teman dekatnya meskipun mereka terpisah jarak 20 tahun.
Beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa ingatan yang luar biasa ini disebabkan oleh evolusi hubungan sosial lumba-lumba.
Baca Juga:Rekomendasi 7 Film Horor dari Kisah Nyata yang Bikin Merinding !5 Kendaraan Tradisional Indonesia yang Masih Digunakan Sampai Sekarang
Penting bagi lumba-lumba dengan keterampilan sosial yang fleksibel untuk mengingat lumba-lumba mana yang mereka sukai dan mana yang tidak.
7. Bisa mengalami infeksi menular seksual
Selama ini, mungkin banyak orang mengira bahwa infeksi menular seksual hanya dialami oleh manusia. Faktanya, ternyata hewan termasuk lumba-lumba dapat mengalami hal yang sama.
Seperti yang dilaporkan oleh Understanding Animal Research, hewan liar tidak mempraktikkan seks yang aman seperti yang dilakukan manusia.
Akibatnya, mereka menderita penyakit menular seksual. Beberapa spesies lumba-lumba hidung botol Atlantik memiliki kutil dan infeksi lain pada alat kelamin mereka.(*)