Bahaya dan Terancam, 5 Jenis Burung Bangkai yang Hampir Punah

Bahaya dan Terancam, 5 Jenis Burung Bangkai yang Hampir Punah
Burung bangkai adalah pembersih alami dari bangkai binatang yang mati namun burung ini terancam punah. Foto : Pinterest RAKCER.ID
0 Komentar

    3. Burung bangkai wajah lipat

Jenis burung bangkai yang hampir punah ke 3 yaitu ada, burung bangkai wajah lipat, burung hering bermuka lipat, yang juga dikenal sebagai Torgos tracheliotus, sebagai terancam punah.

Burung ini disebut sebagai burung Hering Dunia Lama karena hanya menggunakan penglihatannya untuk mencari mangsa, berbeda dengan burung Hering Dunia Baru yang memiliki indra penciuman yang tajam dan dapat mendeteksi hewan mati hingga jarak dua kilometer.

Karena degradasi habitat, keracunan bangkai yang tidak disengaja, atau bahkan perburuan yang disengaja oleh para penggembala yang percaya bahwa burung-burung tersebut membunuh dombanya.

Baca Juga:5 Dinosaurus yang Dipercaya Masih HidupBesyukurlah,7 Hewan Laut Purba Mengerikan yang Sudah Punah

Populasinya telah menurun secara signifikan.
Hanya 9.000 di antaranya yang diperkirakan ada di seluruh dunia.

    4. Burung bangkai hitam

Jenis Burung Bangkai yang hampir punah ke 4 ada burung bangkai hitam, Burung hering terbesar di dunia adalah burung hering hitam (Aegypius monachus).

Hal ini disebabkan lebar sayapnya yang sangat besar, yang bisa mencapai 10 kaki (3 meter). Menurut laman Animal Diversity, burung ini biasanya ditemukan di lingkungan perbukitan atau pegunungan dan memiliki jangkauan geografis yang sangat luas, mulai dari Eropa hingga Asia.

Makan bangkai beracun adalah penyebab utama kematian. Menurut artikel Mother Nature Network, bangkai ini sebenarnya dimaksudkan untuk membunuh anjing liar yang mengganggu ternak.

Hilangnya habitat akibat aktivitas manusia juga merupakan faktor lainnya.
Sayangnya, saat ini jumlahnya diperkirakan hanya antara 4.500 dan 5.000.

    5. Burung bangkai Himalaya

Jenis burung bangkai yang hampir punah ke 5 yaitu ada burung bangkai Himalaya, Dataran tinggi Himalaya dan Tibet adalah rumah bagi burung nasar yang nama ilmiahnya Gyps himalayensis.

Dalam Daftar Merah IUCN, ia mempunyai kategori konservasi “hampir terancam”. Menurut situs Handbook of the Birds of the World, burung hering Himalaya memiliki lebar sayap 2,6-2,9 meter, panjang tubuh 1,03–1,1 meter, dan berat 8–12 kilogram.

Baca Juga:5 Makanan Khas Jerman yang Lezat, Mantul Dan Juga HalalBisa Seukuran Bus, 5 Hewan Laut Terbesar di Dunia

Menurut penelitian, burung ini rentan terhadap efek berbahaya obat diklofenak yang terdeteksi pada bangkai hewan peliharaan.

Jumlah populasi burung nasar Himalaya sebenarnya tidak diketahui, namun diperkirakan jumlahnya akan terus menurun dan diambang kepunahan.

0 Komentar