Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Gibran Rakabuming yang merupakan anggota partai mereka, telah memberi tahu partai tentang usulannya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024.
Menurut Hasto “Gibran telah menyampaikan informasi ini dalam beberapa pertemuan internal partai,”ucapnya.
Hasto juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini hanya menunggu jadwal pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden di KPU yang akan berlangsung pada tanggal 19-25 Oktober 2023 mendatang.
Baca Juga:Hasil Belanda vs Prancis di Kualifikasi EURO 2024: Kylian Mbappe Jadi Pahlawan karna Bawa Prancis MenangHasil Austria vs Belgia di Kualifikasi EURO 2024: Belgia Menang dengan 10 Pemain dan Lolos ke Jerman
2. Erick Thohir dan Airlangga Hartarto
Menurut Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, peluang Airlangga Hartarto dan Erick Thohir untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 memiliki kesempatan yang setara.
Igor mengungkapkan bahwa keduanya memiliki pengalaman di bidang ekonomi, popularitas, dan elektabilitas yang baik.
Igor menyatakan bahwa elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) harus dapat meningkatkan atau setidaknya tidak menurunkan suara.
Menurutnya, sosok Erick Thohir memiliki potensi untuk meningkatkan elektabilitas jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto.
Dia juga menyoroti bahwa Partai Golkar memiliki mesin politik yang kuat, namun basis massa partai tersebut memiliki banyak kesamaan dengan basis massa Prabowo, terutama di luar Pulau Jawa.
Oleh karena itu, menurut Igor, jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Airlangga Hartarto, hasilnya mungkin kurang menjanjikan.
Namun, jika dia bermitra dengan Erick, ada potensi untuk memperluas pengaruh ke wilayah yang sebelumnya bukan basisnya, karena Erick berasal dari luar Pulau Jawa.
Baca Juga:Hasil Portugal vs Slovakia di Kualifikasi EURO 2024: Portugal Menang Tipis, Ronaldo Cetak Gol BracePrediksi Portugal vs Slovakia di Kualifikasi EURO 2024: Cristiano dkk Bakal Menang dengan Mudah?
Igor menganggap bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Erick bisa saling melengkapi karena latar belakang dan basis massa yang berbeda.
Namun, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, mengungkapkan “posisi cawapres Erick Thohir terhambat oleh permintaan Ketua Umum Partai Golkar, yaitu Airlangga Hartarto, yang juga merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju, untuk mendapatkan posisi tersebut,” ujarnya.
Hal ini dianggap sebagai kendala utama dalam kemungkinan pasangan Prabowo-Erick.
Meskipun nama usulan yang telah diberikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat tersebut tidak ada di daftar kandidat Cawapres Prabowo, bisa jadi nama yang diberikan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut menjadi nama yang membuat publik terkejut.