Melalui manuskrip Babad Tanah Jawa versi Drajad, kita memahami bahwa Sunan Ampel, salah satu dari Walisongo, tidak hanya mengajarkan ilmu syariat, tetapi juga ilmu thariqah dan ilmu hakikat. Selain itu, Sunan Ampel juga mengajarkan wirid thariqah Naqsyabandiyah.
Ini menegaskan bahwa para Walisongo ini memiliki afiliasi dengan thariqah tertentu dan memiliki kewenangan untuk memberikan bimbingan dan mengambil baiat dari murid-murid rohaniah mereka.
Pendidikan multifaset yang diberikan oleh para Walisongo menciptakan fondasi yang kokoh untuk penyebaran agama Islam di Nusantara.
Baca Juga:Para Walisongo Dalam Proses Jembatan antara Budaya Di Sejarah Nusantara Melalui Pendekatan Islam RamahAgama, Identitas, dan Keharmonian Dalam Sejarah Penyebaran Islam oleh Walisongo
Mereka tidak hanya menjalani ajaran-ajaran agama dengan penuh kepatuhan, tetapi juga memahami dan mengalami aspek spiritual dalam agama Islam.
Pendekatan tasawuf yang mereka anut membantu merangkul masyarakat dengan cara yang lembut dan komunikatif, dan ajaran-ajaran mereka tetap relevan hingga hari ini dalam warisan budaya dan agama Nusantara.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di Google News.