Selain itu, program ini diharapkan mampu menghemat impor elpiji sekitar 29 juta kilogram atau setara dengan 9,7 juta tabung 3 kilogram (kg).
Manfaat dan Dukungan Program AML
Program AML memiliki dampak positif yang luas. Bagi rumah tangga penerima, program ini menawarkan peluang untuk mengurangi biaya memasak yang sebelumnya menggunakan elpiji, meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban ekonomi.
Bagi pemerintah, program ini membantu mengurangi subsidi impor elpiji 3 kg yang digunakan untuk memasak, mengarah pada efisiensi pengeluaran publik. Sementara itu, bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN), program ini berpotensi meningkatkan penjualan listrik, mendukung pertumbuhan sektor energi nasional.
Baca Juga:KEREN! Suara Pemuda di Pemilu 2024: Menuntut Solusi Holistik untuk Isu Lingkungan dan Pembangunan BerkelanjutaKehadiran Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi: Menghadapi Tantangan Etika di Balik Putusan Kontroversial
Program Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) yang dijalankan oleh Kementerian ESDM Indonesia bukan hanya tentang memberikan alat memasak gratis kepada masyarakat. Lebih dari itu, program ini mencerminkan tekad Indonesia untuk memasuki era energi bersih dan efisien.
Dengan merangkul teknologi memasak berbasis listrik, Indonesia tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor elpiji, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Program ini menandai langkah penting dalam membangun negara yang mandiri secara energi, mengurangi dampak negatif pada lingkungan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Dengan implementasi yang cerdas dan dukungan yang tepat, program AML dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Demikian informasi selengkapnya mengenai ambisius pemerintah dalam mempekuat perekonomian rumah tangga dengan cara membagi Rice Cooker gratis pada Masyarakat. (*)