CIREBON, RAKCER.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil menyelesaikan kunjungan selama tiga hari di Riyadh, Arab Saudi, yang mencatat sejumlah peristiwa penting dan bersejarah. Untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahass secara lengkap mengenai Presiden Jokowi yang usai Kembali ke tanah air setelah kunjungan bersejarah ke Arab Saudi.
Pada Jumat (20/10/2023), Jokowi dan delegasinya meninggalkan Tanah Suci menuju Tanah Air melalui pesawat Garuda Indonesia (GIA-1), yang lepas landas dari Bandara Internasional King Khalid sekitar pukul 13.55 waktu setempat atau pukul 18.00 WIB.
Yuk Simak Maksud dan Tujuan dari Kunjungan yang Dilakukan Oleh Presiden Jokowi:
Kunjungan ini telah memberikan berbagai prestasi yang signifikan dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam beberapa inisiatif kunci di tingkat internasional.
Baca Juga:Ester Nurumi Tri Wardoyo Melaju ke Semifinal Xpora Indonesia Challenge 2023 dengan Prestasi MemukauPerluasan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan: Kiai Ma’ruf Amin Dorong Inklusivitas dan Responsivitas
Dalam melepas keberangkatan Jokowi di Bandara King Khalid, tampak sejumlah pejabat dan tokoh penting, termasuk Gubernur Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar Al-Saud, Wali Kota Riyadh Pangeran Abdulaziz bin Mohammed bin Ayyaf Al Muqrin, dan Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council (GCC) Jasem Mohamed Al-Budaiwi.
Selain itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi serta Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad beserta istri dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen Putut Witjaksono Hadi turut serta dalam upacara perpisahan yang penuh haru.
Presiden Jokowi membawa pulang hasil positif dari kunjungan ini, termasuk partisipasinya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council). Jokowi memandang pertemuan ini sebagai momen bersejarah yang menunjukkan bahwa Indonesia, ASEAN, dan GCC bersama-sama memilih untuk meningkatkan kerja sama di tengah dinamika dunia yang semakin kompleks.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam KTT ini adalah masalah Palestina, yang selama ini menjadi sorotan dunia. Jokowi menyebutkan bahwa seluruh 16 negara anggota ASEAN-GCC sepakat untuk berupaya keras dalam mencapai beberapa tujuan penting terkait konflik Palestina.
Salah satu poin kunci adalah mengupayakan penghentian kekerasan, membuka akses penuh dukungan kemanusiaan, dan menegaskan kembali komitmen terhadap solusi dua negara untuk Palestina dan Israel. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi di mana kedua negara dapat hidup berdampingan secara damai.