“Milad kita yang ke-4 itu salah satunya mengusung akulturasi budaya. Karena pelanggan kota ternyata multikultur,” imbuhnya.
Menurutnya, akulturasi budaya dapat melunturkan isu yang mengkotak-kotakkan antara etnis yang satu dengan yang lain.
“Akulturasi budaya menjadi satu dinamika di Cirebon. Kemudian menjadi satu nilai yang kita angkat di tengah isu blok-blok etnis tertentu, maka pada Milad tahun ini kita menyampaikan pesan dengan tema Kita adalah Saudara Kebangsaan dan Saudara Kemanusiaan,” katanya.
Baca Juga:17.446 Pengunjung Ramaikan Penyelenggaraan CMSE 2023 Aku Investor SahamIndosat Ajak Anak Muda Ciptakan Ruang Aman dan Nyaman Bermedsos Lewat Festival Film Pendek SOS 2023
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengaku, konsep perayaan HUT ke-4 Chefis Arabian Cafe & Resto sangat menarik karena dari mulai hiburan maupun menu makanan memadukan budaya Arab dan Tionghoa.
“Saya mengakui ini konsep Milad yang luar biasa, karena rumah makannya Arab rapi ada Barongsai. Menu makanan juga ada dari Timur Tengah dan Tionghoa,” katanya.
Ia melanjutkan, Kota Cirebon memiliki sejarah budaya dan sejarah religi yang sangat kuat, di dalamnya terdapat perpaduan antara kultur Timur Tengah dan Tionghoa.
Kita memiliki warisan budaya, religi dan sejarah yang sangat kuat. Kita sebagai masyarakat Cirebon harus bangga,” jelas Sefi.
Ke depan, pihaknya akan membangun Kota Cirebon sebagai kawasan wisata budaya dan wisata religi.
“Cirebon lahir dari sebuah akulturasi baik Arab dam Tionghoa. Ada kampung Arab, ada kampung China dan pesantren yang hingga kini masih lestari,” tukasnya. (*)