Setidaknya sejak Oktober 2015, Houthi juga telah menargetkan kargo dan kapal perang di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal anti-kapal. Mereka telah berhasil menembakkan rudal anti-kapal ke kapal-kapal AS, Saudi, UEA, dan Turki.
Namun sejak Oktober 2016, Houthi tidak memiliki radar permanen, sehingga menurunkan efektivitas operasional senjata tersebut.
Sebaliknya, Houthi yaman perlu mengirimkan kapal-kapal kecil untuk mengirimkan perkiraan lokasi target.
Baca Juga:Houthi Yaman Resmi Nyatakan Perang Terhadap Israel dan Siap Bantu PalestinaIsrael kembali Gempur Kamp Pengungsian Jabalia di Jalur Gaza hingga Porak Poranda Tak Tersisa
Selain itu, Houthi yaman memiliki kemampuan rudal anti-rudal, yang telah digunakan untuk menjatuhkan banyak pesawat.
Setidaknya tiga UAV AS telah ditembak jatuh oleh mereka yang menggunakan senjata ini pada Oktober 2017, Juni 2019, dan Agustus 2019.
Sebelumnya, Houthi mengklaim telah menembak jatuh sebuah F-16 Maroko di Sa’ada, Yaman, pada bulan Mei. 2015.
Pada Februari 2020, pasukan Houthi menembak jatuh pesawat tempur Saudi Tornado di provinsi utara al-Jawf.
Beberapa pesawat juga jatuh di dekat wilayah yang dikuasai Houthi, diduga disebabkan oleh kegagalan mekanis atau kesalahan manusia.
Namun, kedekatan insiden ini dengan wilayah Houthi meningkatkan kemungkinan bahwa tembakan musuh adalah penyebabnya.
Pada bulan Maret 2015, sebuah pesawat tempur F-15 Saudi jatuh di Teluk Aden, dilaporkan karena kerusakan mekanis.
Baca Juga:Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata di Jalur Gaza dan Sebut Ini Waktu PerangSinopsis Drama Korea ‘Tell Me You Love Me’ yang Dibintangi Shin Hyun Been dan Jung Woo Sung
Sebuah pesawat perang Sudan diduga ditembak jatuh oleh pemberontak Houthi pada bulan yang sama, di utara Sana’a.
Rudal yang ditembakkan dari bahu dan peluru kendali anti-tank (ATGM), dua senjata terkecil yang dimiliki Houthi dan paling jarang dibicarakan, adalah rudal mereka yang paling ampuh.
Di Yaman, senjata-senjata ini banyak digunakan. Pasukan diperlihatkan secara efektif mengerahkan ATGM pada tank Saudi dalam video propaganda tertanggal Agustus 2015.
Menurut sebuah penelitian tahun 2016, selama lebih dari satu tahun pertempuran di Yaman, Arab Saudi kehilangan setidaknya 20 tank Abrams.
Pasukan Houthi yaman sebelumnya telah memperoleh pengalaman dengan senjata anti-tank dalam perang mereka dengan pemerintah Yaman antara tahun 2004 dan 2010.
Namun, senjata tersebut menjadi lebih mematikan karena mereka terus berlatih dan memperoleh ATGM yang lebih canggih.
Demikian ulasan mengenai mengenal militer Houthi yaman yang siap bantu palestina melawan Israel.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di google news. (*)