Diakui Edi, ia menjadi tokoh pertama PDI Perjuangan asli dari Kota Cirebon, yang maju dari Dapil Jabar XII.
Dan dengan komposisi caleg PDI Perjuangan dari dapil ini, ia optimis, empat kursi bisa diamankan oleh PDI Perjuangan.
“Ini jadi sejarah mas, kader PDI pertama dari Kota Cirebon yang maju di DPRD Jabar. Target dari Jabar XII empat kursi, tapi lihat perkembangan,” kata Edi.
Baca Juga:Dapil 5 Dihuni 8 Petahana, Tiffa: Tidak Jadi MasalahYuliarso Wakafkan Tanah untuk Pemakaman Umum Warga 3 RW di Karyamulya
Sementara itu, Yuliarso BAE pun mengaku bersyukur karena namanya sudah ditetapkan sebagai DCT anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Setelah masuk DCT, saya dapat nomor urut 2, dari 12 caleg. Artinya saya harus siap turun dan siap untuk merebut kursi di DPRD Provinsi,” ucap Yuliarso.
Tidak jauh berbeda dengan Edi Suripno, Yuliarso pun beralasan, bahwa naiknya ia ke Pileg untuk DPRD tingkat provinsi, adalah untuk mencari tantangan baru, sekaligus memberikan kesempatan kepada kader-kader partai Demokrat lain untuk berkompetisi di Kota Cirebon, khususnya di dapil 5 yang ditinggalkannya.
“Pertama, saya sudah 3 periode, jadi saya memberikan kesempatan untuk kader Demokrat lain. Saya juga mencoba tantangan baru, yang menurut saya tidak mudah,” ungkap Yuliarso.
Ia memastikan, simpul-simpul pemenangannya sudah disiapkan, dan saat ini, kata Yuliarso, dimasa cooling down menjelang tahapan kampanye, ia kembali memetakan perkembangan politik, untuk diramu menjadi strategi saat ia tancap gas pada masa kampanye nanti.
“Ada SE dari KPU dan Bawaslu, bahwa saat ini masa persiapan jelang kampanye. Awal Desember tancap gass. Saya turun langsung tetap, simpul-simpulnya sudah ada. Dari 12 nama, yang dari Kota Cirebon hanya saya saja,” kata Yuliarso. (sep)