“Dia menyinggung keluarga para tawanan, menyinggung perasaan masyarakat Israel dan merusak reputasi internasional kami,” tambahnya, seperti dilansir Middle East Eye.
Setelah melontarkan komentar tersebut, sang menteri melalui platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengatakan bahwa semua komentarnya hanyalah “metafora”.
Parahnya, dia juga tidak meminta maaf atas pernyataan kejamnya. “Bagaimanapun, respons yang kuat dan tidak proporsional terhadap terorisme jelas diperlukan, yang akan memperjelas Nazi dan para pendukungnya bahwa terorisme tidak ada gunanya,” tambahnya.
Baca Juga:Menteri Israel Ancam Gunakan Bom Nuklir untuk Membumihanguskan GazaNathalie Holscher Dilamar Pacar Bulenya Ladislao Camara Diatas Puncak Gunung Gede, Ini Profil Sang Kekasih
Tidak lama kemudian, menteri tersebut membahas diadakannya pertemuan pemerintahan Netanyahu tanpa batas waktu, menurut laporan media Israel, mengutip pernyataan dari kantor perdana menteri.
Namun, para menteri pemerintah Israel dilaporkan mengatakan bahwa penangguhan Eliyahu oleh Netanyahu “tidak ada artinya”, menurut laporan media Israel.
Warga Palestina disebut sebagai “manusia binatang” dan “binatang buas”, menurut salah satu mantan komandan Israel, yang menyatakan bahwa militernya “harus menciptakan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.”
Setidaknya 9.488 warga Gaza telah menjadi martir pada bulan terjadinya genosida, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.500 wanita. Pasukan Israel telah menghancurkan seluruh komunitas dan terus-menerus menargetkan rumah sakit, toko roti, infrastruktur sipil, masjid, dan sekolah yang menampung ribuan pengungsi.
Mereka juga melakukan pengepungan menyeluruh terhadap daerah-daerah kantong yang diblokade. Netanyahu dan para pemimpin lainnya telah berbicara tentang pembalasan dalam istilah apokaliptik.
Demikian ulasaqn mengenai menteri Israel yang dicopot dari jabatannya usai pernyataan akan gunakan bom nuklir.
Simak berita dan artikel menarik lainnya di google news. (*)