Burung hantu mampu berbaur dengan lingkungan sekitarnya dan menghindari predator berkat warna dan pola bulunya.
Biasanya, bulu burung hantu berwarna coklat, abu-abu, hitam, atau putih, dengan garis-garis atau bercak yang menyerupai salju, batu, atau kayu.
Variasi musiman dalam warna burung hantu juga dimungkinkan; burung hantu bersalju, misalnya, bisa berubah warna dari putih di musim dingin menjadi cokelat di musim panas.
Baca Juga:5 Fakta Menarik Burung Emu, Burung Terbesar Di Dunia yang Masih Ada6 Fakta Menarik Burung Golden Oriole atau Kepodang Emas, Si Pengicau Merdu dan Berbadan Warna Kuning
- Beradaptasi dengan cerdas
Keistimewaan burung hantu ke 3 yaitu beradaptasi dengan cerdas, Otak burung hantu memiliki beberapa lipatan yang menambah luas permukaannya, sehingga membuatnya lebih besar dibandingkan dengan tubuhnya.
Selain itu, area tertentu di otak burung hantu didedikasikan untuk memproses informasi dari indra peraba, penciuman, pendengaran, dan penglihatan.
Banyak sel saraf di otak burung hantu juga mampu menyimpan kenangan dan belajar dari pengalaman.
Otak burung hantu memainkan peran penting dalam kemampuannya berburu, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Burung hantu memiliki kemampuan menangkap berbagai mangsa, antara lain ikan, serangga, tikus, kelinci, dan ular.
Burung hantu juga mampu mempelajari berbagai teknik mengeluarkan suara, termasuk melolong, mendesis, bergumam, dan menirukan suara burung lain.
Selain itu, burung hantu dapat belajar bagaimana hidup di berbagai lingkungan, termasuk hutan, gurun, padang rumput, atau daerah perkotaan.
Baca Juga:5 Fakta Unik Burung American Woodcock, Jenis Burung Berparuh Panjang Dari Amerika Utara4 Jenis Hewan yang Mirip Ular, Dikira Ular Padahal Jenis Hewan yang Berbeda
- Menangkap dan Membunuh mangsanya dengan cepat
Keistimewaan burung hantu ke 4 yaitu menangkap dan membunuh mangsanya dengan cepat, Burung hantu mudah menggigit dan merobek daging korbannya karena paruhnya yang melengkung dan bergerigi.
Selain itu, paruh burung hantu bisa terbuka lebar sehingga memungkinkannya menelan makanannya utuh tanpa perlu mengunyahnya.
Kelenjar ludah pada paruh burung hantu juga mampu memecah dan mengeluarkan pelet, yaitu bulu, tulang, dan cangkang makanannya.
Empat cakar pada burung hantu terdiri dari satu jari kaki belakang dan tiga jari kaki depan. Saat menangkap mangsa, burung hantu dapat mengubah posisinya dengan menggunakan cakarnya yang berputar 180 derajat.
Kuku yang panjang dan bengkok pada cakar burung hantu memungkinkan mereka menggenggam erat dan menusuk mangsanya.
Cakar burung hantu sangat efektif membunuh mangsanya dalam sekejap, baik di atas maupun di bawah permukaan.