CIREBON, RAKCER.ID- Kunjungan tak terduga CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk ke Israel pada Senin (27/11) memicu banyak pertanyaan dan reaksi beragam.
Kunjungan tersebut, yang terjadi di tengah kontroversi mengenai klaim anti-Semitisme yang ditujukan kepadanya, ditafsirkan sebagai upaya untuk menenangkan kelompok-kelompok yang bersaing.
Menurut New York Times, Elon Musk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog selama kunjungan dua harinya.
Baca Juga:Sinopsis Film Believer 2 yang Dibintangi Han Hyo Jo dan Sudah Tayang di NetflixProfil Belinda Christina Pemenang MasterChef Indonesia Season 11 yang Kemenangannya Justru Tuai Kemarahan Netizen, Ada Apa?
CEO Tesla juga mengunjungi lokasi serangan rudal Hamas di Kibbutz Kfar Aza, yang menewaskan puluhan warga Israel.
Elon Musk berada di sana ketika kamera militer Israel menangkap rekaman serangan Hamas pada 7 Oktober. Dia juga mengambil bagian dalam debat langsung dengan Netanyahu, yang disiarkan di saluran media sosialnya.
Analis percaya kunjungan Musk adalah bagian dari upayanya untuk menenangkan pengiklan setelah tweet dari akun di X (sebelumnya Twitter) yang disetujui Musk. Postingan tersebut dinilai antisemit karena menuduh orang Yahudi menghasut kebencian terhadap orang kulit putih.
Akibatnya, sejumlah perusahaan besar di Amerika Serikat, termasuk Disney, Warner Bros., dan Apple, telah mengumumkan penghentian sementara iklan di platform X. Tindakan ini diperkirakan akan merugikan platform X hingga USD 75 juta pada akhirnya. di tahun ini.
Kunjungan Musk ke Israel juga dianggap sebagai upaya memperbaiki citranya yang ternoda karena tuduhan mendukung antisemitisme.
Elon Musk dikecam para pendukung Palestina
Kelompok hak asasi manusia, seperti Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL), telah mengamati peningkatan konten antisemit di platform X setelah Musk mengambil alih pada Oktober 2022.
Sebaliknya, kunjungan Musk mendapat perhatian dari kekuatan pro-Palestina. Mereka menuduh Israel memanfaatkan kedatangan Musk untuk menutupi kejahatan perang tentara Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga:Resmi! Moon Ga Young Ditunjuk sebagai Global Ambassador Merk Dolca & GabannaNMIXX Umumkan akan Comeback dengan Mini Album Baru Januari 2024
Selain kunjungan kontroversial tersebut, Musk dan Israel mencapai beberapa kesepakatan. Pengaturan tersebut menyerukan layanan broadband satelit Starlink SpaceX untuk dioperasikan di Israel dan Jalur Gaza.
Hal ini hanya mungkin dilakukan dengan izin dari Kementerian Komunikasi Israel. Netanyahu juga mendesak Musk untuk mendukung rencana Israel untuk melenyapkan Hamas sebagai prasyarat perdamaian dengan Palestina, yang disetujui Musk.