RAKCER.ID – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar acara megah bertajuk ‘Panggung Perempuan’ dalam rangka kegiatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP).
Acara yang dihadiri oleh ratusan undangan dari berbagai pihak ini juga menjadi momentum penting untuk meluncurkan Unit Layanan Terpadu Penanganan Kekerasan Seksual. Gedung ICC.
Dalam sambutannya, Kepala PSGA IAIN Cirebon, Dr Masriah MAg, menyoroti keragaman kegiatan yang diselenggarakan. Mulai dari sosialisasi, seminar, workshop, hingga panggung perempuan yang memuat berbagai kegiatan seni dan deklarasi anti kekerasan.
Baca Juga:PK MATAN IAIN Cirebon Adakan Pelantikan dan Rapat KerjaMassa Anies Membludak, TPD Yakin Mampu Raup 60 Persen Suara di Kota Cirebon
“Kegiatan ini tidak hanya melibatkan internal kampus, tapi juga berbagai lembaga penting di Cirebon dan sekitarnya. Semoga upaya yang kami lakukan membawa manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya dari lingkungan akademis, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah kota, lembaga sosial, dan aktivis perempuan. “Kami berharap antusiasme dari tamu yang hadir ini menjadi energi positif untuk upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan,” tambah Masriah.
Sementara Ketua Jaringan Cirebon Alifatul Arifiah dari fahmina, ikut menyuarakan pentingnya kegiatan penanganan korban kekerasan seksual dan upaya pencegahannya dikesempatan ini beliau menuturkan.
“Kami di Jaringan Cirebon percaya bahwa penanganan korban kekerasan seksual tidak boleh hanya menjadi wacana, tetapi sebuah aksi nyata yang membutuhkan perhatian semua pihak,” jelasnya.
Upaya pencegahan dan perlindungan harus menjadi fokus bersama dalam menghapuskan kekerasan seksual. Melalui langkah-langkah konkret, termasuk edukasi, dukungan psikologis, dan advokasi bagi para korban.
“Kami dapat bersama-sama membangun masyarakat yang lebih aman dan menghargai martabat setiap individu. Dengan menguatkan peangkal terhadap kekerasan seksual, kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan tanpa kekerasan bagi semua,” tutur Alifatul.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Cirebon, Dr H Faqihuddin Abdul Kodir MA menekankan pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam menangani isu kekerasan seksual.
Baca Juga:IAIN Cirebon Digitalisasi Bisnis BLU, Rektor Sebut Revolusi DimulaiDekan FUA dan FEBI Tancap Gas dalam Meningkatkan Kinerja ASN Melalui e-Kinerja
“Saya percaya bahwa melibatkan berbagai lembaga dalam menangani isu kekerasan seksual adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang signifikan,” katanya.
Kolaborasi lintas lembaga, kata Faqih, membawa beragam sudut pandang dan sumber daya yang diperlukan untuk menghadapi masalah ini dengan cara yang komprehensif dan efektif.