CIREBON, RAKCER.ID – Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok, memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang beredar di media sosial.
Pernyataan yang dimaksud oleh Ahok tersebut menyiratkan bahwa Jokowi-Gibran tidak bisa kerja.
Ahok menegaskan bahwa dia tidak mengeluarkan pernyataan tersebut dan mengklaim bahwa pernyataannya telah disunting sehingga terlihat menyimpang.
Baca Juga:Final Piala Asia 2023 akan Mempertemukan Yordania vs Qatar: Simak Jadwalnya Disini!Hasil Iran vs Qatar di Semifinal Piala Asia 2023: Qatar akan Lawan Yordania di Final Piala Asia 2023
“Bukan, justru jangan dipotong, konteksnya apa?” ucap Ahok dikutip dari cnnindonesia.com pada Rabu (7/2).
Klarifikasi Ahok Terkait Pernyataan Jokowi-Gibran Tidak Bisa Kerja
Ahok juga menyatakan bahwa tidak mungkin dia yang pernah bekerja sama dengan Jokowi akan menyerang Jokowi.
“Kalau dibilang saya gila pun mau nyerang Pak Jokowi dan Gibran saya pun tidak beg-bego amat,” ucapnya.
Ahok menyatakan bahwa dia tidak akan melakukan serangan terhadap Jokowi di hadapan publik, terutama karena mereka pernah bekerja bersama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ahok menambahkan bahwa saat itu, dia tengah berbicara dengan seorang nenek berusia 82 tahun yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden saat ini.
“Nenek itu bilang sama saya harus pilih Prabowo dan Gibran,” terangnya.
Oleh karena itu, Ahok menyatakan bahwa dia akan mendukung Ganjar Pranowo untuk melanjutkan pembangunan nawacita yang telah dimulai oleh Joko Widodo.
Baca Juga:Bagaimana Cara Cincin Planet Saturnus Terbentuk? Ini Dia Menurut Robin Canup dan Larry EspositoPenjelajah rover Perseverance NASA Temukan Bangkai Helikopter di Planet Mars
Ahok menjelaskan bahwa untuk meneruskan pembangunan nawacita, Jokowi perlu menjabat sebagai presiden.
“Bukan saya bilang Pak Jokowi tidak bisa bekerja, saya bersama Pak Jokowi, mana Pak Jokowi tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Hal serupa berlaku untuk Gibran, Ahok menyatakan bahwa sebagai wakil presiden, Gibran tidak akan mampu bekerja secara efektif untuk melanjutkan pembangunan nawacita yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.
Ahok menjelaskan bahwa jika Gibran tidak dapat melaksanakan tugasnya, kemungkinan dalam dua tahun kepemimpinan sebagai Wali Kota Solo, pegawai negeri sipil di sana mungkin tidak akan menerima gaji.
“Pak Gibran dua tahun jadi wali kota. kalau dia enggak bisa kerja, udah enggak gajian dong di wali kota di Solo,” jelasnya
“Jadi itu dipotong (yang beredar di media sosial),” tambahnya.