CIREBON, RAKCER.ID – Mark Zuckerberg, CEO Meta (perusahaan induk Facebook, WhatsApp, Instagram), baru-baru ini mengungkapkan ambisinya untuk membangun dan mengembangkan Artificial General Intelligence (AGI), sebuah bentuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dapat meniru kemampuan kognitif otak manusia.
Hal ini disampaikan Zuckerberg dalam sebuah wawancara dengan media teknologi TheVerge.
AGI adalah sebuah produk pemrograman yang diyakini dapat memahami bahasa, membuat keputusan, memecahkan masalah, dan melakukan berbagai tugas lainnya yang biasanya hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Baca Juga:Zuckerberg Takut Kiamat? Lihat Isi Bunker Mewah Rp 4,2 Triliun di HawaiiDampak Buruk Medsos bagi Kesehatan Mental Anak, Mark Zuckerberg Minta Maaf
AGI berbeda dari AI konvensional yang biasanya hanya fokus pada satu bidang atau fungsi tertentu, seperti pengenalan wajah, penerjemahan bahasa, atau permainan catur.
Zuckerberg mengatakan bahwa membangun produk yang fokus pada pengembangan AGI merupakan impian panjangnya untuk menciptakan kecerdasan buatan yang dapat berpikir dan bertindak layaknya manusia.
Ia juga mengatakan bahwa teknologi ini sangat penting dan memiliki banyak peluang, sehingga ia berencana untuk membuatnya open source, artinya dapat diakses dan dimodifikasi oleh pengembang dan publik di luar perusahaannya.
“Teknologi ini sangat penting dan peluangnya sangat besar, sehingga kita harus membuatnya open source dan membuatnya sebanyak mungkin tersedia secara bertanggung jawab, sehingga semua orang dapat mendapat manfaat,” kata Zuckerberg.
Namun, rencana Zuckerberg ini menuai kritik dan kekhawatiran dari para ahli dan pakar AI di seluruh dunia. Mereka menganggap bahwa membuat AGI open source adalah langkah yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya, karena dapat menimbulkan risiko dan ancaman bagi kemanusiaan.
Salah satu yang mengkritik adalah Dame Wendy Hall, seorang profesor ilmu komputer di Universitas Southampton dan anggota badan penasihat PBB tentang AI. Ia mengatakan bahwa prospek AGI open source sangat menakutkan dan tidak bertanggung jawab dari pihak Zuckerberg.
Ia khawatir bahwa teknologi ini dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan berpotensi menyebabkan kerusakan besar.
Baca Juga:Meta Pecahkan Rekor, Zuckerberg Geser Posisi Gates di Daftar Orang TerkayaRp 369 Miliar, Ini Biaya Keamanan Bos Meta Mark Zuckerberg
“Pikiran tentang AGI open source yang dirilis sebelum kita menemukan cara untuk mengatur sistem AI yang sangat kuat ini sangat menakutkan. Di tangan yang salah, teknologi seperti ini dapat menyebabkan banyak malapetaka.Ini sangat tidak bertanggung jawab dari perusahaan untuk menyarankan hal itu,” kata Hall.