Proses ini bertujuan untuk menjaga suhu dan kelembaban yang stabil selama fermentasi.
5. Simpan wadah yang berisi yogurt di dalam oven, rice cooker, slow cooker, atau baskom yang berisi air panas, dengan suhu sekitar 38-43 derajat Celcius.
Jangan buka atau mengganggu wadah selama proses fermentasi berlangsung.
Proses ini bertujuan untuk membiarkan bakteri probiotik berkembang biak dan mengubah susu menjadi yogurt.
Baca Juga:Kopi dan Konservasi: Upaya Menjaga Kelestarian Sumber KopiKopi dan Teknologi: Inovasi dalam Industri Kopi
6. Setelah 6-12 jam, buka wadah dan periksa yogurt yang telah terbentuk. Jika yogurt sudah kental dan memiliki rasa yang sesuai dengan selera, maka proses fermentasi selesai.
Jika yogurt masih encer atau kurang asam, maka proses fermentasi bisa dilanjutkan dengan menutup kembali wadah dan menyimpannya di tempat yang hangat. Proses ini bertujuan untuk menyesuaikan kekentalan dan rasa yogurt.
7. Setelah yogurt selesai, dinginkan yogurt di dalam kulkas selama beberapa jam sebelum dikonsumsi.
Proses ini bertujuan untuk menghentikan proses fermentasi dan membuat yogurt lebih segar dan tahan lama.
Yogurt yang sudah dibuat bisa disimpan di kulkas selama 1-2 minggu.
Yogurt yang sudah jadi bisa dinikmati langsung atau dicampur dengan bahan-bahan lain sesuai dengan selera. Beberapa contoh bahan yang bisa ditambahkan adalah:
– Buah-buahan segar seperti stroberi, pisang, kiwi, apel, atau jeruk.
– Madu, gula, sirup, atau selai sebagai pemanis alami.
– Ekstrak vanila, kayu manis, atau cokelat sebagai perasa tambahan.
– Granola, oatmeal, atau sereal sebagai tambahan serat dan tekstur.
– Saus buah, karamel, atau cokelat sebagai topping yang menarik.
Demikianlah cara membuat yogurt sendiri di rumah dengan mudah dan murah. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!