Sedangkan Pondok dan Sekolah yang diseleksi di Kedah, Malaysia adalah Sekolah Agama Daris, Sungai Petani Kedah.
Senada dengan pernyataan tersebut, Wakhid Nashruddin PhD selaku Wakil Dekan FUA IAIN Cirebon menambahkan proses seleksi dilakukan secara ketat melalui beberapa tahapan.
Antara lain tes kecakapan akademik dan tes wawancara mendalam dengan 5 penguji yaitu Wakhid Nashruddin PhD, Erfan Gazali MSI, Rijal Mahdi Lc MA, Mohammad Andi Hakim MHum dan Ihsan Sa’dudin MHum.
Baca Juga:Prodi PBA IAIN Cirebon Teken MoU dengan IMLA IndonesiaPelajar SMAN 1 Juntinyuat Indramayu Lakukan Kunjungan ke IAIN Cirebon
Para penguji melakukan eksplorasi pemahaman santri tentang beberapa materi pokok, seperti hafalan Quran dan Hadits, Bahasa Arab, Moderasi Beragama dan komitmenya dalam belajar.
“Pada seleksi perdana ini, FUA akan menerima 6 mahasiswa untuk belajar di tiga prodi, yaitu Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Ilmu Hadits (Ilha) dengan beasiswa penuh, termasuk asrama, biaya hidup, UKT dan sebagainya,” tambah Wakhid.
Ustadz Abd Razaq, Pengasuh Pondok Pesantren An Nuruddiny menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh IAIN Cirebon. Hal ini penting karena masih banyak santri di Pattani yang belum dapat melanjutkan belajar di perguruan tinggi.
Selain itu, kesempatan belajar di Cirebon menjadi hadiah bagi santri untuk memahami agama, budaya dan peradaban intelektualnya yang masyhur. “Kami bersyukur, pihak IAIN Cirebon berkenan hadir secara langsung untuk silaturahmi dan memberikan harapan bagi anak-anak kami disini,” ungkapnya.
Balqis, salah satu peserta seleksi menjelaskan harapan dan ketertarikanya untuk belajar di Indonesia. Menurutnya, tidak semua santri beruntung mendapatkan kesempatan untuk belajar di Indonesia, terlebih dengan bantuan beasiswa berprestasi.
“Indonesia dan Pattani memiliki keterikatan yang kuat, baik dari bahasa maupun budaya. Semoga kami dapat menjadi bagian dari salah satu kampus terbaik di Indonesia, IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” pungkasnya. (*)