Namun, transformasi ini tidak hanya sebatas pada aspek teknologi semata. Sustainable education, atau pendidikan berkelanjutan, menjadi fokus penting agar keberlangsungan pendidikan tidak hanya tergantung pada perkembangan teknologi.
“Tetapi juga menjaga nilai nilai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan,” tegas Aan.
Oleh karena itu, perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) harus menjadi garda terdepan dalam mendidik generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis.
“Tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan sekitar kita,” tandasnya.
Baca Juga:Ambisi Rektor IAIN Cirebon Segerakan Transformasi UIN Siber Syekh Nurjati CirebonDharma Wanita IAIN Cirebon Siap Dukung Transformasi Digital IAIN CirebonÂ
Sementara itu, Wakil Dekan I FITK, Dr Atikah Syamsi MPdI mengatakan, hadirnya Menteri PAN-RB pada wisuda mahasiswa FITK jadi angin segar bagi IAIN Cirebon.
“Sangat-sangat beruntungnya kami saat ini karena didatangi langsung oleh MenPAN-RB. Beliau menyampaikan transformasi digital,” kata Atikah.
Atikah berharap, hadirnya Menteri PAN-RB ke wisuda IAIN Cirebon jadi sinyal positif transformasi kelembangaan menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon segera terwujud.
FITK, kata Atikah, sudah mengawali transformasi digital dalam beragam bentuk. Seperti digitalisasi Moderasi Beragama, kelas digital dan Program Studi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sudah ada tiga Program Studi PJJ di lingkup FITK. Antara lain PJJ PAI, PJJ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah (PGMI) dan PJJ Pendidikan Bahasa Arab.
Atikah berharap yang terbaik bagi keberlangsungan IAIN Cirebon dan para lulusannya. Sehingga dapat lebih luas memberi kontribusi bagi masyarakat.
“Harapannya mudah-mudahan mereka diterima masyarkakat, dunia kerja, dunia industri dan kalau sesuai profil lulusan FIKT itu jadi guru-guru profesional, pengajar, asisten pendidik dan edupreneur,” pungkas Atikah. (*)