CIREBON, RAKCER.ID – Ramadhan 2024 tinggal menghitung hari saja, bagi kalian yang bingung untuk merayakan Ramadhan tahun ini dengan cara yang bagaimana, mungkin artikel mengenai tradisi unik Ramadhan di Negara Islam selain Indonesia berikut akan membantu kalian.
Ramadhan yang juga dikenal sebagai Ramazan atau Ramzan, menunjukkan bulan kesembilan dalam kalender Islam dan biasanya berlangsung sekitar 29-30 hari, tergantung pada pengamatan Bulan (hilal).
Bagi 1,8 miliar umat Islam yang merayakannya, bulan yang suci ini merupakan periode di mana mereka berdoa, memberikan amal, dan melatih kendali diri melalui puasa dari fajar hingga senja.
Baca Juga:Hanya dengan Bersih-Bersih Makam di Semarang Jelang Ramadhan, Pria Ini Raup Puluhan JutaPartai Demokrat Menolak dengan Tegas untuk Usulan Hak Angket di DPR RI Langsung Diucapkan oleh Ketumnya, AHY
Tradisi selama Ramadan juga bervariasi di berbagai penjuru dunia. Lihatlah beberapa tradisi unik Ramadhan di negara Islam selain Indonesia berikut:
Tradisi Unik Ramadhan di Negara Islam Selain Indonesia
1. Tradisi Unik Ramadhan di Turki
Jika ada kesempatan untuk mengunjungi Turki selama bulan Ramadan, bersiaplah untuk menyaksikan perayaan yang sangat meriah.
Tradisi unik Ramadan di Turki ini sudah berlangsung sejak zaman Kesultanan Ottoman berabad-abad yang lalu, ketika belum ada jam alarm.
Dalam tradisi ini, para pemukul genderang berjalan di jalanan untuk membangunkan semua orang pada waktu sahur.
Hal yang lebih menarik, para pemukul genderang ini tidak mengenakan pakaian sehari-hari, melainkan mengenakan kostum Ottoman termasuk fez dan rompi.
Dan bagi mereka yang menyukai makanan manis, pasti akan tertarik dengan kelezatan Baklava, hidangan khas Turki yang menjadi camilan wajib ketika berbuka puasa.
2. Tradisi Unik Ramadhan di Mesir
Ramadan di Mesir merupakan salah satu perayaan paling cerah di seluruh dunia.
Baca Juga:Hasil Napoli vs Torino di Serie A 2023/2024: Skor Berakhir Imbang, Tanpa MenangHasil Barcelona vs Mallorca di La Liga Spanyol 2023/2024: Yamal Dekatkan Barcelona dengan Real Madrid
Jalanan dihiasi dengan lentera berwarna-warni yang dikenal sebagai fanous, dengan tujuan menyebarkan kebahagiaan dan keceriaan.
Asal-usul fanous ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-10 hingga ke-12 dan berasal dari Kekhalifahan Fatimiyah.
Menurut legenda, pada masa Kekhalifahan, seorang pemimpin atau penguasa setempat mengunjungi Kairo pada hari pertama Ramadan, dan penduduk setempat menyalakan lilin di jalanan yang gelap untuk menyambut kedatangan mereka.
Namun, seiring berlalunya waktu, lilin-lilin itu telah berkembang menjadi lentera dengan motif indah dan warna-warni, digunakan sebagai hiasan atau kadang-kadang terlihat di tangan anak-anak yang berjalan-jalan sambil menyanyi dan meminta permen.