CIREBON, RAKCER.ID – Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia menghadapi tantangan kompleks dalam memperbaiki perekonomiannya. Salah satu elemen utama yang menjadi kunci dalam upaya pembangunan ini adalah keberadaan konglomerat. Konglomerat seperti Djarum dan Indomie merupakan contoh perusahaan besar yang memiliki peran dominan di berbagai sektor ekonomi di Indonesia.
Meskipun seringkali dikaitkan dengan kontroversi seperti monopoli dan kesenjangan ekonomi, konglomerat memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Berbagai peran positif yang dimainkan oleh konglomerat termasuk menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, memperkuat ekonomi nasional, serta bertindak sebagai jaring pengaman ekonomi di masa krisis.
Pertama, konglomerat dengan skala usaha yang besar mampu menciptakan lapangan kerja yang berdampak positif terhadap taraf hidup masyarakat dan dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran. Contohnya, perusahaan besar seperti Indofood yang merupakan bagian dari Salim Group, mampu menyerap lebih dari 25.000 tenaga kerja di Indonesia.
Baca Juga:Review Jujur Food Vloger ini Tentang Bisnis Kuliner Cing Abdel, Mie Ayam 57 Rasanya…Mengenal Jensen Huang: Miliader Asia dari Industri Gaming
Selain itu, konglomerat juga berperan dalam mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Melalui investasi dalam penelitian dan pengembangan, konglomerat seperti Djarum Foundation, milik Djarum Group, memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia melalui program pendidikan dan pemberian beasiswa.
Tak hanya itu, konglomerat juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara melalui pajak dan bea cukai serta meningkatkan investasi dan aliran modal asing ke Indonesia. Contohnya, Grup Astra, yang merupakan milik salah satu konglomerat di Indonesia, telah melakukan investasi di sektor otomotif, keuangan, dan infrastruktur.
Di tengah situasi krisis ekonomi, konglomerat juga dapat berperan sebagai jaring pengaman dengan sumber daya yang dimilikinya. Melalui keterlibatannya dalam stabilisasi ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat, konglomerat mampu memberikan kontribusi positif saat terjadi krisis, seperti contoh pada masa krisis moneter tahun 1998 di Indonesia.
Namun, keberadaan konglomerat juga tidak terlepas dari risiko, seperti monopoli dan kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi yang tepat dan pengawasan ketat dari pemerintah untuk memastikan operasi konglomerat secara adil dan bertanggung jawab.