CIREBON. RAKCER.ID – 21 Srikandi PLN yang tersebar dibeberapa wilayah kerja UPT Cirebon, terjun langsung melakukan sweeping layang-layang.
Program ini menjadi program rutin PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di Ring 1 PLN transmisi, untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik tegangan ekstra tinggi dan tegangan tinggi.
Manager UPT Cirebon, Yaya Supriman mengatakan, layang-layang yang tersangkut pada kabel konduktor di jaringan listrik tegangan ekstra tinggi dan tegangan tinggi, menjadi salah satu penyebab gangguan kelistrikan yang cukup tinggi, khususnya di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga:Bahasa dan Budaya Indonesia Kuat di Panggung Dunia Berkat Merdeka BelajarProgram Merdeka Belajar Harus Bawa Pendidikan Berkualitas untuk Semua
“Di beberapa daerah, salah satunya kabupaten Garut dan Tasikmalaya, kebiasaan masyarakat bermain layang-layang tinggi, karena menjadi salah satu kearifan lokal yang dilestarikan. Disini kita berusaha memberikan edukasi kepada mereka, bagaimana bermain layang-layang yang aman, jauh dari jaringan listrik,” ungkap Yaya.
Disinilah, para srikandi PLN UPT Cirebon mengambil peran, dimana mereka terjun langsung untuk memberikan edukasi bagaimana bermain layang-layang yang aman, jauh dari jaringan listrik kepada masyarakat, mulai dari anak-anak kecil, bahkan orang dewasa yang tergabung dalam komunitas.
“Pada musim-musim tertentu, kegiatan sweeping ini kita intensifkan setiap hari, di beberapa ruas tower yang rawan layang-layang, salah satunya SUTT 150 KV Garut – Tasikmalaya. Untuk itulah kita melibatkan sebanyak mungkin personil, agar kegiatan sweeping ini efektif,” ujar Yaya.
Sementara itu, salahsatu Srikandi PLN yang bertugas di PLN ULTG Garut, Ni Made Hari Sasmita menceritakan pengalamannya saat terjun langsung dalam memberikan edukasi kelistrikan tentang bermain layang-layang yang aman.
Para srikandi PLN pun berkomitmen penuh dalam menjalankan setiap peran yang diembannya.
Tantangan-tantangan yang dijumpai, disikapi sebagai sebuah pengalaman unik yang akan memperkuat mental para srikandi dalam berkontribusi untuk menghadirkan pasokan listrik yang andal.
“Di dalam kegiatan sweeping sangat dibutuhkan fisik dan stamina yang prima, karena untuk mendatangi lokasi pusat permainan layang-layang dilakukan dengan menyusuri ruas demi ruas jaringan transmisi yang berupa persawahan, perbukitan ataupun kebun-kebun, namun tidak menjadi penghalang untuk ikut serta dalam setiap kegiatan,” ungkap Ni Made.