CIREBON. RAKCER.ID – Desakan kondisi global saat ini, ditambah kondisi ketersediaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, mengharuskan Indonesia mengalami masa transisi energi.
Salahsatu upaya yang perlu dilakukan dimasa transisi ini, adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan energi terbarukan.
Setidaknya, itu yang selalu menjadi catatan dan penekanan Ombudsman RI, karena pelayanan publik di sektor energi, yang dipengaruhi oleh masa transisi energi tadi, erap menjadi sorotan, dan masa depannya perlu dipersiapkan.
Baca Juga:Srikandi PLN Sweeping Layang-layang dan Edukasi MasyarakatBahasa dan Budaya Indonesia Kuat di Panggung Dunia Berkat Merdeka Belajar
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto saat memberikan literasi publik terkait energi terbarukan kepada masyarakat di Cirebon, Sabtu (30/03).
Dalam kesempatan yang dihadiri sejumlah stake holder di sektor penyediaan energi tersebut, Ombudsman juga mengajak masyarakat untuk mendiskusikan bagaimana masa depan pelayanan publik di sektor energi, karen energi menjadi unsur yang tidak bisa dipisahkan, dan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, contohnya energi listrik dan bahan bakar minyak.
Catatan lain yang dimiliki Ombudsman, Indonesia memang menjadi negara yang kaya akan sumber daya alam, bahkan untuk beberapa jenis, Indonesia menjadi lumbung utama.
“Indonesia ini kaya sumber daya alam, seperti tambang, nikel, batu bara, bahkan untuk nikel itu nomor satu di dunia, ada di Sulawesi, Maluku. Batu bara di Kalimantan, Papua dan Sumatera. Belum lagi minyak dan gas bumi,” ungkap Hery.
Namun demikian, hal selanjutnya yang menjadi catatan Ombudsman, disebutkan Hery, kekayaan alam Indonesia yang sangat luar biasa itu, belum bisa termanfaatkan secara penuh.
Pasalnya, masih banyak sektor sumber daya alam, yang masih belum tereksplorasi, bahkan masih memanfaatkan perangkat dari luar untuk mengeksplornya.
“Indonesia belum cukup biaya untuk mengeksplorasi itu, sehingga kalau mengandalkan sumber daya yang ada itu stoknya akan habis. Tapi juga kalau memanfaatkan sumber daya baru, biayanya tinggi, sehingga hal tersebut mengancam ketahanan energi,” ujar Hery.
Baca Juga:Program Merdeka Belajar Harus Bawa Pendidikan Berkualitas untuk SemuaPembahasan 4 Raperda Diminta Selesai Sebelum DPRD Baru Dilantik
Sejak jauh-jauh hari, kata Hery, pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk menyikapi kondisi energi dalam negeri, dimana sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, mulai diimbangi dengan energi-energi terbarukan.