CIREBON, RAKCER.ID – Nabi Khidir dikenal sebagai salah satu figur guru agama yang memiliki hubungan erat dengan Nabi Musa.
Kisah Nabi yang memiliki hubungan erat dengan Nabi Musa ini diceritakan dengan sebuah narasi yang disampaikan melalui berbagai cerita agama dan hadis dalam ajaran Islam.
Namun, siapakah sebenarnya Nabi Khidir, dan apakah beliau masih hidup sampai sekarang? Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai kisah sebenarnya tentang Nabi Khidir!
Baca Juga:Timnas Indonesia Panggil 27 Pemain untuk Mengabdi di Piala Asia U-23 2024Sutradara Oppenheimer Sir Christopher Nolan Ingin Buat Film Horor di Indonesia dengan Hantu Asli!
Sosok Nabi Khidir
Nabi Khidir adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT, yang diceritakan dalam ayat Al-Qur’an atau hadis sahih.
Menurut buku “Menyimak Kisah dan Hikmah Kehidupan Nabi Khidir,” beliau dikenal sebagai Balya Putra Malkan.
Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Khidir adalah keturunan Nabi Nuh AS dari jalur Sam, dengan Kunyah Abul Abbas.
Gelar “Khidir” merupakan panggilan Islam yang mengacu pada laqab atau julukan, yang berasal dari kata Al-Khidr yang artinya seseorang yang hijau.
Sampai sekarang, keberadaan Nabi Khidir masih menjadi misteri. Beberapa ulama memiliki pendapat yang berbeda tentang hal ini, termasuk yang menganggap bahwa beliau masih hidup hingga hari kiamat.
Kisah Nabi Khidir
Kisah Nabi Khidir diceritakan dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 60-62. Nabi Khidir dikenal sebagai seorang hamba Allah SWT yang gemar menyebarkan ilmu agama.
Isi surah Al Kahfi dimulai dengan cerita tentang Nabi Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan-jalan sampai bertahun-tahun.” (QS. Al-Kahfi Ayat 60)
Baca Juga:Kronologi Gudang Peluru di Gunung Putri Terbakar, Langsung dari Kadispenad TNI ADSong Joong Ki Hadir Sebagai Vincenzo di Drama Korea Terbaru Queen of Tears, Cepat Tonton!!
Salah satu bukti kenabiannya adalah kemampuannya untuk melakukan mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.
Seperti dalam kisah Nabi Khidir, mukjizat yang Allah SWT berikan kepadanya adalah kemampuannya untuk mengubah tanah yang tandus menjadi subur atau ‘hijau’.
Diceritakan bahwa setiap kali Nabi Khidir duduk di atas kayu atau tanah yang gersang, tempat tersebut tiba-tiba berubah menjadi padang rumput dan pohon-pohon.
Jalaluddin as-Suyuthi dalam tafsir ad-Dur al-Mantsur mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Hadis tersebut menyatakan bahwa setiap kali Khidir melakukan salat di atas permukaan tanah yang gersang, tempat tersebut tiba-tiba menjadi hijau.