Demikian pula, Sadegh Zibakalam, seorang ilmuwan politik dari Universitas Teheran, mengkritisi kebijakan Iran tersebut karena menyebabkan negara itu terisolasi di kancah internasional.
Meskipun ada suara-suara yang mengkritik, pendukung kuat dari Republik Islam dan anggota “Poros Perlawanan” tetap mendukung sikap bermusuhan Iran terhadap Israel dan berharap Iran melawan negara adidaya.
Namun, frustrasi muncul di kalangan mereka terkait dengan kurangnya aksi langsung Iran melawan Israel, terutama terkait perang di Gaza.
Baca Juga:Intip Sumber Kekayaan Livy Renata Dikritik Netizen Usai Buka Donasi Untuk Beli Mobil MamiTim Hukum Ganjar-Mahfud Harap MK Jadi Pelindung Demokrasi
Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan rudal dan menggunakan drone untuk menyerang Israel pada 13 April 2024.
Tentara Israel kemudian berhasil mencegat dan menghancurkan sebagian besar proyektil yang ditembakkan ke arah mereka.
Perubahan dramatis dalam hubungan Iran-Israel dari sekutu menjadi musuh menunjukkan betapa politik dan ideologi bisa mengubah lanskap geopolitik secara mendalam.
Apa yang dimulai sebagai aliansi strategis, kini berubah menjadi salah satu konflik paling kompleks dan bertahan lama di Timur Tengah.