CIREBON, RAKCER.ID – Lebaran Ketupat yang selalu hadir di hari ketujuh setelah Idul Fitri, bukan hanya tentang kelezatan ketupat yang disiram dengan santan dan rempah-rempah. Di balik tradisi unik ini, terkandung kisah inspiratif Sunan Kalijaga dan makna filosofis yang mendalam.
Kisah Inspiratif Sunan Kalijaga dan Ketupat
Konon, Sunan Kalijaga, salah satu penyebar agama Islam di Jawa, menggunakan ketupat sebagai media untuk menyampaikan pesan tentang kesatuan dan persatuan kepada masyarakat.
Beliau memilih bentuk ketupat yang segi empat dengan anyaman rumit sebagai simbol empat sifat dasar manusia yang harus dihindari yaitu sikap sombong, tamak, dengki, dan iri hati. Anyamannya yang rumit melambangkan kompleksitas kehidupan dan lika-liku perjalanan manusia.
Baca Juga:Bocoran Spesifikasi Redmi Pad Pro: Tablet 12 Inci Mumpuni dengan Harga TerjangkauFakta Unik Ikan Vampir: Hewan Aneh yang Jarang Diketahui!
Proses pembuatan ketupat pun sarat makna. Memasukkan beras ke dalam anyaman daun kelapa muda membutuhkan kesabaran dan ketelitian, yang melambangkan kesabaran dan ketekunan dalam menjalani hidup. Sunan Kalijaga berharap masyarakat dapat meneladani nilai-nilai luhur ini dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Filosofis Ketupat
1. Bentuk ketupat yang segi empat dengan anyaman rumit memiliki makna filosofis yang mendalam
2. Empat Sudut Ketupat: Melambangkan empat sifat dasar manusia yang harus dihindari, yaitu sikap sombong, tamak, dengki, dan iri hati.
3. Anyaman Rumit: Melambangkan kompleksitas kehidupan dan lika-liku perjalanan manusia.
4. Proses Pembuatan: Membutuhkan kesabaran dan ketelitian, yang melambangkan kesabaran dan ketekunan dalam menjalani hidup.
5. Warna Putih Ketupat: Melambangkan kesucian dan ketulusan hati.
Pesan Moral dan Implementasi dalam Kehidupan
1. Kisah Sunan Kalijaga dan tradisi Lebaran Ketupat menjadi pengingat bagi kita untuk selalu intropeksi diri, menjaga kesatuan dan persatuan, serta menjalani hidup dengan kesabaran dan ketekunan. Nilai-nilai luhur ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menjaga Sikap dan Perilaku: Menghindari sifat sombong, tamak, dengki, dan iri hati, serta selalu bertindak dengan rendah hati dan penuh ketulusan.
3. Mempererat Silaturahmi: Saling mengunjungi keluarga, kerabat, dan tetangga untuk memperkuat tali persaudaraan dan saling memaafkan.
Baca Juga:Sentuhan Unik Batu Hias Hidup untuk Dekorasi Rumah MinimalisTips Dekorasi Rumah Hemat Ruang dengan Lithops: Tanaman Mungil yang Penuh Pesona
4. Menjalani Hidup dengan Sabar dan Tekun: Menghadapi setiap rintangan dan tantangan dengan kesabaran dan ketekunan, serta selalu berusaha untuk mencapai tujuan dengan cara yang baik.