CIREBON, RAKCER. ID – Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), sang raja hutan yang gagah perkasa, kini tengah berjuang keras melawan ancaman kepunahan. Populasinya yang tersisa, diperkirakan hanya sekitar 500 individu, terancam oleh berbagai faktor yang kompleks. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai ancaman yang dihadapi harimau Jawa, membangkitkan kepedulian, dan mengajak para pembaca untuk bersama-sama mengambil peran dalam menyelamatkan spesies ikonik ini.
Hilangnya Habitat Alami:
Ancaman terbesar bagi harimau Jawa adalah hilangnya habitat alaminya. Hutan Jawa yang dulunya luas dan lebat, kini telah banyak beralih fungsi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan permukiman manusia. Fragmentasi habitat ini membuat harimau Jawa terisolasi dan terjebak dalam area yang kecil, sehingga sulit untuk mencari mangsa, pasangan, dan wilayah jelajah yang memadai.
Perburuan Ilegal:
Meskipun perburuan harimau Jawa telah dilarang oleh undang-undang, praktik ini masih terus terjadi secara diam-diam. Permintaan tinggi untuk bagian tubuh harimau di pasar gelap, seperti tulang dan kulitnya yang digunakan untuk obat-obatan tradisional Tiongkok, menjadi pendorong utama perburuan liar.
Baca Juga:Menapaki Jejak Harimau Jawa: Menelusuri Sejarah dan Masa DepannyaCiri-ciri Harimau Jawa: Mengenal Si Raja Rimba yang Unik
Konflik dengan Manusia:
Perluasan wilayah manusia ke habitat harimau Jawa seringkali memicu konflik. Harimau yang kehilangan mangsa alami terkadang berburu ternak atau bahkan menyerang manusia. Hal ini menimbulkan rasa takut dan kebencian di masyarakat, sehingga berakibat pada pembalasan dan perburuan terhadap harimau.
Penyakit:
Ancaman lain yang dihadapi harimau Jawa adalah penyakit. Populasi yang terisolasi dan kecil lebih rentan terhadap penyakit menular, baik dari hewan liar lainnya maupun dari hewan peliharaan manusia. Penyakit seperti rabies dan distemper dapat memusnahkan populasi harimau Jawa dengan cepat.
Perubahan Iklim:
Perubahan iklim juga memberikan dampak negatif bagi harimau Jawa. Kenaikan suhu global dan perubahan pola curah hujan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem hutan dan mengurangi sumber makanan harimau.
Upaya Pelestarian:
Meskipun berbagai ancaman mengintai, masih ada secercah harapan bagi harimau Jawa. Upaya pelestarian yang gencar dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal, memberikan peluang bagi kelangsungan hidup spesies ini.