CIREBON, RAKCER.ID – Pasca Libur Lebaran, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan signifikan di pasar Cirebon. Informasi terbaru yang dipublikasikan melalui web Kepokmas oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon pada Jumat 26 April 2024, menggambarkan peningkatan harga berbagai barang kebutuhan pokok.
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga yang paling mencolok adalah gula impor, naiknya hingga 600 persen. Per kilogramnya mencapai Rp14 ribu. Sedangkan bawang merah, cabe rawit merah, cabe merah kriting, dan gula pasir lokal juga mengalami kenaikan harga.
Masing-masing sekitar 8 persen. Harga bawang merah yang sebelumnya sebesar Rp65 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp70 ribu. Sementara itu, cabe rawit merah dan cabe merah kriting sekarang dijual dengan harga Rp45 ribu per kilogram.
Baca Juga:Pembangunan Wisata Plangon, Diduga Belum Kantongi Izin, Abraham Akui Sudah Keluarkan RekomendasiIndonesia Lolos 8 Besar, Lima Gol Berhasil Tercipta Selama Lawan Yordania
Meskipun demikian, tidak semua harga mengalami kenaikan. Beberapa komoditas, seperti daging ayam boiler, mengalami penurunan sebesar 3 persen, menjadi Rp33 ribu per kilogram. Cabe rawit hijau juga mengalami penurunan harga sebesar 4 persen, dengan harga sekarang Rp24.600 per kilogram.
Namun, peningkatan harga juga terlihat pada beberapa barang lainnya. Kacang hijau misalnya, mengalami kenaikan harga sebesar 25 persen, menjadi Rp15 ribu per kilogram.
Perlu diingat bahwa harga-harga ini dapat bervariasi di setiap pasar. Selain itu, harga telur ayam boiler cenderung stabil, dengan rentang harga antara Rp25 ribu hingga Rp27 ribu per kilogram.
Peningkatan harga kebutuhan pokok ini mungkin akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada pengeluaran harian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kenaikan ini juga menunjukkan perlunya perhatian lebih lanjut dari pihak terkait untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi di tingkat lokal.
Subkor Gapokting Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Cirebon, Bambang Riady menjelaskan kenaikan kebutuhan pokok setelah momen lebaran memang biasa terjadi. Seperti agenda tahunan.
” Tapi selain itu juga karena ada faktor lainnya. Seperti dibeberapa daerah kan curah hujannya masih tinggi. Bahkan ada yang terdampak banjir,” katanya.
Baca Juga:Indonesia Unggul 2-0 Atas YordaniaKomisi III Kunjungi DPRD Kota Bekasi untuk Tingkatkan Pengawasan Pembangunan
Sehingga berdampak pada produktifitas hasil pertanian. Misalnya, biasanya per sekian hektare menghasilkan sekian ton, turun. Alhasil ketersediaan kebutuhan pokok pun terbatas. “Harganya meningkat. Kan hukum ekonominya begitu. Itu juga menjadi faktor, karena produksinya menurun,” katanya.