CIREBON, RAKCER.ID –Dalam era modern ini, mencari peluang usaha yang tidak hanya menguntungkan tapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi sangat penting.
Salah satu sektor yang menawarkan hal tersebut adalah agribisnis.
Sebelum terjun lebih dalam, mari kita pahami apa itu agribisnis, apa saja fungsi dan sistemnya, serta contoh dari usaha agribisnis.
Apa Itu Agribisnis?
Agribisnis berasal dari gabungan dua kata, yaitu Agri yang berarti pertanian, dan Bisnis yang berarti usaha.
Baca Juga:Mengenal Cloud Kitchen: Revolusi Bisnis Kuliner di Era DigitalMengenal Maklon dalam Kegiatan Bisnis: Apa Itu Maklon, Bagaimana Prosesnya, dan Apa Kelebihannya
Jadi, agribisnis dapat diartikan sebagai kegiatan usaha di bidang apapun yang berkaitan dengan sektor pertanian dan berorientasi pada keuntungan.
Ini mencakup seluruh kegiatan mulai dari pengadaan bahan baku, budidaya, pengolahan, hingga pemasaran produk pertanian.
Tak hanya itu, agribisnis dianggap sebagai sistem yang luas yang mencakup seluruh proses produksi pertanian, tataniaga produk, hingga hasil olahannya. Pandangan ini sudah ada sejak lama dan telah banyak dipelajari oleh para pakar.
Fungsi Agribisnis
Agribisnis memiliki peran penting dalam perekonomian, tidak hanya sebatas pada produksi di sektor pertanian. Fungsinya meliputi:
Budidaya dan Pengolahan, mengubah hasil pertanian menjadi produk yang memiliki nilai tambah.
Pemasaran, memastikan produk pertanian dapat terdistribusi dengan baik hingga ke tangan konsumen.
Pengadaan, menyediakan sarana produksi untuk pertanian seperti pupuk, bibit, dan peralatan.
Baca Juga:Mengenal Name-Dropping Marketing: Strategi Pemasaran yang Mengandalkan Nama BesarMengenal Bisnis Berkelanjutan: Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Pendistribusian, memastikan produk pertanian sampai ke berbagai pasar dengan efisien.
Sistem Agribisnis
1. Sub-sistem Pengadaan Sarana Produksi: Ini adalah langkah awal dalam agribisnis, mencakup pengadaan bahan baku dan sarana pertanian. Pelakunya bisa dari individu, perusahaan, hingga pemerintah.
2. Sub-sistem Produksi dan Budidaya Pertanian: Mencakup segala aktivitas untuk menghasilkan produk pertanian, mulai dari tumbuhan pangan hingga tanaman hias.
3. Sub-sistem Pengolahan dan Pemasaran: Setelah produk pertanian primer dihasilkan, langkah berikutnya adalah pengolahan menjadi produk setengah jadi atau jadi, kemudian dipasarkan kepada konsumen.
4. Sub-sistem Supporting Institution: Merupakan jasa layanan pendukung dari ketiga sub-sistem sebelumnya, meliputi pemerintah, LSM, lembaga pertanian, dan lainnya, yang mendukung kegiatan penyuluhan, konsultasi, keuangan, dan penelitian dalam agribisnis.