Gejala akibat digigit ular bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis bisa yang dihasilkan ular. Gejala yang ditimbulkan bisa berupa gejala lokal maupun sistemik.
Berikut beberapa gejala jika terkenan gigitan Ular hijau ekor merah:
Efek gigitan Ular Hijau ekor merah atau gejala lokalnya
Memar, bengkak, melepuh, dan nekrosis yang semuanya terjadi di tempat gigitan.
Baca Juga:Perjuangan dan jalan Terjal Nathan Tjoe-A-on Membela Timnas IndonesiaKualitas Grade C: Mengintip 7 Pemain Naturalisasi Timnas Vietnam
Sindrom kompartemen akut pada anggota tubuh yang terdampak setelah gigitan, seperti nyeri hebat, sensasi abnormal, terasa dingin, tidak berdenyut, dan tidak bergerak.
Efek racun ophthalmia akibat masuknya tetesan atau semprotan racun ke dalam mata, seperti kemerahan, nyeri hebat, gangguan otot kelopak mata, erosi kornea, dan peradangan yang disertai gangguan otot mata.
Efek gigitan Ular Hijau ekor merah gejala atau efek sistemik
Racun yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kegagalan pembekuan darah, kelainan trombosit (keping darah), dan kerusakan dinding pembuluh darah yang bisa memicu terjadinya perdarahan parah (salah satunya perdarahan otak).
Syok yang terjadi akibat perdarahan disertai gangguan otot jantung, perdarahan otak, penyempitan pembuluh darah, infeksi, dan anafilaksis (reaksi daya tahan tubuh).
Kelumpuhan akibat racun yang menyerang bagian saraf dan serat otot.
Kerusakan otot yang ditandai dengan nyeri otot, terutama di bagian leher, badan, dan anggota gerak tubuh. Biasanya juga disertai perubahan warna urine menjadi lebih gelap.
Cedera ginjal akut yang dapat disebabkan oleh gangguan tekanan darah rendah, sumbatan akibat trombus atau bekuan darah di pembuluh-pembuluh darah kecil di ginjal, serta kerusakan karena adanya gangguan imun atau efek langsung dari racun.
Ular ini panjangnya maksimal 45 cm memiliki taring panjang berukuran kecil untuk menyuktikan bisa pada targetnya, ular hijau ekor merah juga memiliki karakter yang sangat agresif dan mudah mengigit ular ini penyumbang kasus gigitan ular terbanyak di Indonesia.
Baca Juga:Melatih Kuda Pacu: Program Latihan Efektif untuk Meningkatkan Performa5 Cara Merawat Kuda Pacu: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Penggemar
Menurut penelitian, 50% kasus gigitan ular di Indonesia disebabkan oleh ular jenis ular hijau ekor merah ini umunya viper, meski demikian tidak semua gigitan ular disertai dengan pengeluaran bisa-bisa ular jenis ini bersifat hemotoxin yang merusak sistem peredaran darah.