CIREBON, RAKCER.ID – Media asing asal Singapura secara tiba-tiba menyorot mantan calon Presiden Indonesia nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo.
Media Luar Negeri tersebut menyoroti sikap tegas yang diperlihatkan oleh Ganjar saat ditawarkan untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto di 2024-2029 mendatang.
Perlu diketahui bahwa Prabowo Subianto telah dipastikan menjadi Presiden Republik Indonesia setelah Joko Widodo.
Baca Juga:Alfeandra Dewangga Tiba di Prancis dan Pelatih Guinea Beri Petunjuk di Jelang Playoff Olimpiade Paris 2024Meriahkan Setiap Perjalanan dengan Interior Xpander Ultimate 2017 yang Mewah
Ketika kepastian tersebut diumumkan, Prabowo Subianto kerap kali mengajak lawan kontestannya untuk gabung ke pemerintahan yang akan dia pimpin.
Namun ternyata Ganjar Pranowo dengan tegas menolak ajakan tersebut, sehingga media asing menyorotinya.
Media asing asal Singapura yakni Channel News Asia atau biasa disingkat CNA, membuat artikel khusus yang menyoroti hal itu.
Judul artikelnya adalah Former Indonesian presidential candidate Ganjar says will not join incoming Prabowo administration.
Jika kita terjemahkan judul artikel dari Channel News Asia itu menjadi bahasa Indonesia adalah Mantan calon presiden Indonesia Ganjar mengatakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo yang akan datang.
Selain membuat judul yang menegaskan bahwa sosok Ganjar Pranowo tidak akan ikut gabung ke pemerintahan Prabowo, media Luar Negeri itu memuat komentar langsung Ganjar bahwa berada di oposisi adalah pilihan yang tepat dan efektif untuk mengawasi pemerintah dalam badan artikel.
“Ganjar telah mendesak pada pendukungnya untuk tidak mengkritik pihak mana saja yang berada di dalam pemerintahan,” isi berita Channel News Asia.
Baca Juga:Wajib Gunakan Plafon GRC Jika Ingin Membangun Atap Rumah Minimalis Anda dengan Keindahan dan KekuatanDuel Madrid vs Bayern Jadi Laga yang Bikin Dag Dig Dug Hati Penonton, Siapa Lawan Dortmund di Final?
“Menurut Ganjar parlemen harus menjadi platform yang tepat untuk menyampaikan kritik sehingga membantu memberikan pengawasan yang efektif terhadap pemerintah,” tambahnya.
Selain Ganjar Pranowo, mantan wakil calon wakil presidennya yakni Mahfud MD pun ikutan tersorot.
Berbeda bahasan dengan Ganjar, Mahfud MD tersorot oleh media asing tersebut karena komitmennya dalam memajukan demokrasi melalui berbagai platform, termasuk melalui partai dan gerakan politik.
“Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sekaligus mantan calon wakil presiden Mahfud MD mengatakan, bahwa gerakan politik tidak hanya berasal dari partai politik, tetapi juga bisamuncul dari masyarakat sipil, organisasi, dan media,” tulis Channel News Asia.