CIREBON,RAKCER.ID– Ular buntut merah adalah spesies ular berbisa kecil yang (endemik) di Asia Tenggara. Sebutan “ular cabai” mengacu pada bagian bawah ekornya yang berwarna cerak kemerahan menyerupai cabai.
Red Headed Krait atau dalam bahasa ilmiah disebut bungarus plavisep adalah spesies ular endemic di Asia Tenggara sesuai namanya ular buntut merah kepala ular ini mempunyai warna merah cerah dan ujung ekornya juga warna merah cerah.
Panjang tubuh ular ini sekitar 1,2cm 1,5 cm sama seperti kepalanya ekor ular ini juga mempunyai warna merah cerah dengan tubuh berwarna hitam keabu abuan ular ini adalah ular yang aktif pada malam hari atau nocturnal dan biasanya berkeliaran di daerah yang dekat sumber air ular berkepala merah ini juga memliki bisa yang sangat mematikan. Tetapi kasus gigitan dari ular ini sangat jarang terjadi
Baca Juga:7 Pemain Yang Gagal Total Setelah Dinaturalisasi Timnas IndonesiaBerikut 7 Calon Bintang Muda Asia yang segera melejit di Sepakbola Dunia
Ular buntut merah disebut juga pembunuh dari pembunuh ular lainya, racunya lebih mematikan dari pada king cobra Salah satu fakta dari ular ini yang membuat ular ini sangat berbahaya ialah karena ular ini memiliki kelenjar bisa yang lebih besar ketimbang ular-ular pada umumnya.Lalu bisa dilihat pula dari kandungan racun yang terdapat di dalam ular ini.
Di Indonesia sendiri, ular jenis ini sering sekali disebut juga Ular buntut merah. Mungkin agak sedikit aneh apabila baru pertama kali mendengarnya. Karena memang bila lo lihat dari bentuk serta warnanya, secara sekilas ular ini hampir menyerupai cabai merah, ular ini paling ditakuti di Sumatra dan Kalimantan memiliki ciri bertubuh panjang dengan warna merah pada kepala dan ujung ekornya.
Ular yang masih keluarga dengan ular welang dan weling ini memliki bisa neurotoxin mematikan selayaknya bisa dari keluarga bungarus gigitan ular ini dapat menyebabkan rasa kantuk berlebih gagal pernafasan bahkan hingga kematian memiliki uji toksisitas LD 50 di 0,32mg per kilogram itu setara dosis untuk membunuh dua manusia dewasa dan 400 ekor tikus