Atau bisa juga menggunakan HTST (pasteurisasi waktu singkat suhu tinggi) – 72°C selama 15 detik. Beberapa suhu panas tinggi lainnya dengan jangka waktu dapat Anda lihat di layar Anda.
Berikut adalah beberapa contoh lain dari bahan makanan yang dipasteurisasi.
– Keju segar – Krim – Bahan dasar es krim – Telur – Pasta segar
Susu Sterilisasi/UHT: Ini adalah proses yang lebih drastis, yang bertujuan untuk sepenuhnya menghilangkan bakteri/mikroorganisme dan bahkan sporanya dengan mengekspos makanan pada suhu di atas 100°C.
Karena makanan mengalami perlakuan panas yang lebih intens dibandingkan dengan susu pasteurisasi, maka susu ini juga disebut susu UHT (Ultra-high temperature).
Baca Juga:Susu UHT: Apa itu Susu Ultra High Temperature?Apa Sih Bedanya Susu Evaporasi dan UHT?
Umumnya, susu yang disterilkan, dipanaskan pada suhu 138 derajat celcius selama 2 detik yang membunuh semua bakteri di dalam susu, termasuk spora.
Menghasilkan umur simpan yang lebih lama, biasanya beberapa bulan.
Beberapa contoh lain dari makanan yang disterilkan:
– Selai – Tuna kalengan – Haluskan tomat, dll.
dan banyak produk makanan kaleng yang diawetkan lainnya yang memiliki masa simpan lebih lama yang disterilkan.
Sekarang, jenis susu mana yang terbaik untuk Anda tergantung pada preferensi dan kebutuhan Anda.
Jika Anda sangat peduli dengan keamanan makanan, susu yang disterilkan mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
Bahkan pada kemasannya, Anda akan melihat tulisan, tidak perlu direbus.
Panas tinggi yang digunakan dalam sterilisasi juga dapat menyebabkan beberapa perubahan pada rasa dan tekstur susu, yang mengarah ke rasa yang sedikit matang atau karamel.
Namun, jika Anda lebih menyukai rasa susu segar dan manis, susu pasteurisasi mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
Juga lebih mudah dan mudah didapatkan dibandingkan dengan susu yang disterilkan.