1. Sirkulasi Air: Air dari kolam budidaya dialirkan ke sistem filtrasi menggunakan pompa.
2. Filtrasi Mekanis: Air pertama-tama melewati filter mekanis yang menyaring partikel-partikel besar seperti kotoran dan sisa pakan.
3. Filtrasi Biologis: Air kemudian melewati filter biologis di mana bakteri nitrifikasi menguraikan senyawa amonia menjadi nitrit dan akhirnya nitrat.
Baca Juga:Tujukkan Kreativitas Kalian dalam Membangun Rumah di Game MinecraftAlasan Mengapa Kita Harus Bergaya Hidup Teratur yang Dapat Kamu Jadikan Acuan Hidup
4. Pengembalian Air: Air yang sudah difilter kemudian dikembalikan ke kolam budidaya. Proses ini berlangsung secara terus-menerus untuk menjaga kualitas air tetap optimal.
5. Aerasi: Aerator ditambahkan ke dalam sistem untuk memastikan kadar oksigen yang cukup di dalam air, yang sangat penting bagi kesehatan ikan.
Manfaat Sistem FK Lele
Penggunaan sistem FK lele adalah memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi budidaya lele:
1. Kualitas Air yang Lebih Baik: Sistem filtrasi menjaga kualitas air tetap bersih dan sehat, mengurangi risiko penyakit dan kematian ikan.
2. Efisiensi Pakan: Dengan air yang lebih bersih, sisa pakan dapat diminimalkan, sehingga pakan yang diberikan lebih efisien dan ikan tumbuh lebih optimal.
3. Pengurangan Limbah: Sistem ini membantu mengurangi limbah organik di kolam, sehingga lebih ramah lingkungan.
4. Peningkatan Produktivitas: Dengan kondisi air yang optimal, pertumbuhan ikan lebih cepat dan tingkat kelangsungan hidup ikan lebih tinggi.
Baca Juga:Menikmati Keistimewaan Solaria Signature dengan Dibalut Pengalaman Kuliner yang Luar BiasaCara Memesan Pizza Hut untuk Dibawa Pulang dengan Mudah dan Praktis
5. Penghematan Biaya: Walaupun investasi awal untuk sistem FK lele cukup tinggi, penghematan pada pakan dan biaya perawatan kesehatan ikan akan memberikan keuntungan jangka panjang.
Implementasi Sistem FK Lele
Mengimplementasikan sistem FK lele adalah dengan memerlukan beberapa langkah yang perlu diperhatikan:
1. Perencanaan Kolam: Tentukan ukuran dan jumlah kolam yang akan digunakan. Pastikan kolam memiliki saluran keluar masuk air yang baik.
2. Pemilihan Peralatan: Pilih peralatan filtrasi dan aerasi yang sesuai dengan ukuran kolam dan jumlah ikan yang dibudidayakan.
3. Instalasi Sistem: Pasang sistem filtrasi dan aerasi sesuai dengan petunjuk. Pastikan semua komponen terpasang dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Monitoring dan Pemeliharaan: Lakukan monitoring secara rutin terhadap kualitas air dan kondisi peralatan. Bersihkan filter secara berkala dan lakukan perawatan pada pompa dan aerator.