Jakarta,Rakcer.id – Menurut pengungkapan terbaru dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pasar ekspor buah durian asal Indonesia ke China memiliki potensi yang luar biasa besar.
Dengan China mengimpor buah durian dengan nilai mengagumkan, yakni hingga US$ 7-8 miliar atau setara dengan Rp 115-131,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.437 per US$), Indonesia berada di posisi yang strategis untuk mengambil keuntungan dari peluang ini.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikannya melalui akun Instagram resminya, Luhut mengatakan bahwa pangsa pasar ekspor durian ini dapat menyumbang pendapatan hingga Rp 1,5 triliun per tahun bagi kabupaten di Indonesia yang menghasilkan durian.
Baca Juga:10 Rekomendasi Makanan Tinggi Karbohidrat yang BaikFilm Squid Game Akan Diremake Versi Amerika Oleh Sutrada Kawakan David FincherÂ
“Jangan dianggap remeh potensi ekspor durian ini, mengingat bahkan satu area di Indonesia saja bisa mendapatkan impor durian ke China senilai US$ 100 juta, yang berarti Rp 1,5 triliun per tahun. Hal ini bisa turut serta menunjang pemerataan ekonomi di berbagai daerah penghasil durian,” ungkap Luhut.
Kesempatan ini muncul sebagai bagian dari diskusi kerjasama ekspor-impor antara Indonesia dan China, yang dibahas Luhut dalam kunjungannya ke China dua pekan lalu.
Luhut menekankan pentingnya perencanaan dan eksekusi yang baik untuk memastikan kesuksesan kerjasama bilateral atau investasi antara kedua negara.
Luhut juga menambahkan bahwa durian yang akan diekspor ke China adalah dari jenis berkualitas tinggi, dimana untuk memperoleh durian dengan kualitas tersebut, riset dan persiapan telah dilakukan, termasuk penanaman yang telah dimulai di beberapa kabupaten seperti Humbang Hasundutan dan Fak-fak Barat.
Dengan inisiatif dan persiapan tersebut, Indonesia berharap bisa memperkuat posisinya sebagai penyedia durian berkualitas tinggi di pasar China, membuka lebih banyak kesempatan ekonomi bagi kabupaten penghasil durian di Indonesia, serta meningkatkan nilai ekspor negara dengan China.
Ungkapan ini menyoroti visi Luhut untuk memperdalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan China, terutama dalam konteks ekspor buah-buahan lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti durian.