“(Untuk klausul kontrak khusus dipecat) Belum mengarah ke sana, tapi minimal yang menjadi filosofi utama, lebih ke kesamaan filosofi dan keinginan agresifitas yang pernah dibornya,” ucapnya
Joel Cornelli, seperti yang disebut sebelumnya, memulai karir kepelatihannya saat ia masih berusia 24 tahun, tepatnya pada tahun 1991. Waktu itu, ia menjadi asisten pelatih SER Caixas. Saat memulai karir kepelatihannya, Joel Cornelli masih berstatus pemain di Tres Passos.
Suatu tahun berselang, Joel Cornelli naik pangkat. Kali ini, ia menjadi pelatih kepala di tim U-15 SER Caixas. Seiring berjalannya waktu, ia juga naik pangkat di SER Caixas. Terakhir, ia sempat berstatus sebagai manajer tim SER Caixas.
Baca Juga:Persik Kediri Resmi Melepas 3 Pemainya yaitu Renan Silva Anderson do Nascimento dan Simen LyngboInilah 7 Pesepakbola Top yang Pindah Negara Sebelum EURO 2024
Joel Cornelli juga mengembangkan kepelatihannya di klub lain. Veranopolis, Sao Caetano, Corinthians, Atletico Mineiro, dan Sport Club Rio Grande merupakan beberapa klub yang pernah ditanganinya sebelum hijrah ke luar negeri.
Musim 2007/2008, Cornelli melatih Al-Ain. Di klub Uni Emirat Arab tersebut, ia melatih tim U-18.
2 musim berselang, ia kembali ke Brasil. Di tanah kelahirannya ini, ia menangani sejumlah klub seperti Esporte Clube Pelotas, Monte Azul, dan sejumlah klub lainnya.
Kemudian, pada musim 2012/2013, Joel Cornelli berangkat ke Tiongkok. Di Negeri Tirai Bambu ini, ia menangani Guangdong Sports.
Setelah sempat pulang ke kampung halamannya sebentar, ia kemudian kembali ke Uni Emirat Arab untuk melatih Al Shabab dan Al Ain. Terakhir, Joel Cornelli menangani klub asal Yordania, Etihad Club.