Memahami penyebab tantrum akan membantu Anda dalam menemukan cara yang paling tepat untuk menenangkan dan mengatasi situasi.
3. Jangan Mengabaikan, Tetapi Juga Jangan MemanjakanSalah satu kesalahpahaman yang umum adalah apakah tantrum harus diabaikan sepenuhnya atau ditanggapi dengan memanjakan anak. Psikolog menyarankan bahwa pendekatan terbaik adalah berada di tengah-tengah dari dua ekstrem ini.
Beri tahu anak bahwa meskipun Anda memahami perasaannya, ada batasan yang tidak boleh dilanggar. Jangan menyerah pada permintaan yang tidak masuk akal hanya untuk menghentikan tantrum, karena ini bisa mengajarkan anak bahwa tantrum adalah cara efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Baca Juga:Catat Ini Alasan Mengapa Sarapan Mi Instan di Pagi Tapi Tidak Baik Untuk KesehatanSewa Mobil Harian vs. Bulanan: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Tawarkan dukungan emosional tanpa memanjakan. Misalnya, katakan bahwa Anda memahami perasaannya dan bahwa Anda ada di sana untuk membantunya menenangkan diri.
4. Ajarkan Anak Mengungkapkan Emosi dengan Kata-KataSalah satu penyebab utama tantrum adalah ketidakmampuan anak untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan kata-kata. Maka dari itu, sangat penting untuk membantu anak mengembangkan keterampilan ini.
Modelkan Penggunaan Kata-Kata yang Tepat: Gunakan kata-kata yang sederhana dan jelas untuk membantu anak mengidentifikasi perasaannya. Misalnya, “Kamu marah karena tidak dapat mainan itu?”
Berikan Kata-kata Alternatif: Ajarkan anak kata-kata untuk menggambarkan perasaan mereka, seperti “frustrasi”, “sedih”, atau “lelah”. Ini bisa membantu mengurangi frekuensi tantrum karena anak memiliki cara lain untuk mengungkapkan dirinya.
Beri Pujian Saat Anak Menggunakan Kata-Kata: Pujilah anak ketika mereka berhasil mengungkapkan perasaan mereka tanpa harus tantrum. Ini akan memperkuat perilaku positif.
5. Terapkan Disiplin Positif dengan KonsistenDisiplin positif tidak berarti tidak ada aturan atau batasan. Sebaliknya, ini berarti menerapkan aturan dan batasan dengan cara yang mendukung perkembangan emosional dan psikologis anak.
Konsekuen yang Konsisten: Jika ada konsekuensi tertentu untuk perilaku tantrum, pastikan untuk menerapkannya dengan konsisten. Ini membantu anak memahami bahwa aturan tidak berubah-ubah.
Baca Juga:5 Tips Menghadapi Persaingan pada Bisnis Rental Mobil yang Harus Kamu Tahu!4 Alasan Mengapa Memilih Rental Mobil Lebih Baik daripada Membeli
Metode Pengalihan: Alihkan perhatian anak ke aktivitas lain yang lebih positif dan menarik. Misalnya, jika anak memulai tantrum karena ingin permen, coba alihkan perhatiannya dengan permainan atau aktivitas yang mereka sukai.